BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual (nausea) dan
muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih
10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60%
multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin)
dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung lambung yang berkurang. Pada
umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala
mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari –
hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang
disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002)
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada
kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu
pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual
dan 44% mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang
dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang,
diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis
gravidarum dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi
hiperemesis gravidarum 4 : 1000
kehamilan. (Sastrawinata, 2004)
Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira
5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi
ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama
trimester pertama dan paling mudah disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual
juga dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal
kehamilan. (Walsh, 2007)
Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau
tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, atu defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat
badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan
kasus hilang dan hilang seiring perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita
hamil akanmenjalani rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan
sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan relaps
sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita primigravida dan
cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikut nya.
B. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui definisi hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui etiologi hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui patofisiologi hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui gejala dan tanda hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui diagnosis hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui pencegahan hiperemesis gravidarum
- Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperemesis gravidarum
C. Manfaat Penulisan
Diharapkan
kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan memahami
tentang hiperemesis gravidarum sehingga dapat melakukan pencegahan dan
penatalaksanaan pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.
D. Rumusan Masalah
Wanita hamil yang
mengalami mual
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan
makalah ini menggunakan metode pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari – hari
terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif, 1999). Hiperemesis gravidarum
adalah mual – muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari
– hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001). Wanita hamil
memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat
turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan
ini disebut hiperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004)
B. Etiologi
Penyebab
hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan
biokimia. Perubahan – perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan
saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi.
Beberapa
faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis
sebagai berikut :
1. faktor predisposisi
:
a.
Primigravid
b.
Overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda,
estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa
2. Faktor organik :
- Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal
- Perubahan metabolik akibat hamil
- resistensi yang menurun dari pihak ibu.
- Alergi
3. faktor psikologis
:
- Rumah tangga yang retak
- Hamil yang tidak diinginkan
- takut terhadap kehamilan dan persalinan
- takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
- Kehilangan pekerjaan
C. Patofisiologi
Hiperemesis
gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
- Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
- Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
- Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
- Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
D. Tanda
dan Gejala
Batas
jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis
gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya
ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut
berat ringannya gejala dapat dibagi :
1. Tingkatan I
1. Tingkatan I
- Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor
kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah
kering
b. Epigastrium nyeri karena
asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus
c. Nadi meningkat dan
tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi
sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan
lemas
2.
Tingkatan II
- Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1)
Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan
kotor
3)
Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
- Kardiovaskuler
1)
Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena
volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4)
Tekanan darah turun
- Liver
1) Fungsi hati terganggu
sehingga menimbulkan ikterus
- Ginjal
Dehidrasi menimbulkan
gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
- Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkatan III
- Keadaan umum lebih parah
- Muntah berhenti
- Sindrom mallory weiss
- Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
- Terdapat ensefalopati werniche :
1)
Nistagmus
2) Diplopia
3)
Gangguan mental
- Kardiovaskuler
1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat - Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2)
Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan
bau yang makin tajam
- Ginjal
1)
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
E. Diagnosis
Diagnosis
hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan
muda dan muntah terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun
demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis,
hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala
muntah.
Hiperemesis
gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat
mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
F. Pencegahan
Prinsip
pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum
dengan cara :
1. Memberikan penerangan
tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik
2. Memberikan keyakinan
bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah
makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering
4. Menganjurkan pada
waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu makan
roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat.
5. makanan yang
berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya
disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Defekasi teratur
8.
Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan
faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.
G. Penatalaksanaan
Apabila
dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan :
1.
Obat – obatan
b.
Sedativa : phenobarbital
c.
Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks
d.
Anti histamin : Dramamin, avomin
e.
Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin
hidrokhloride atau khlorpromasin.
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
2.
Isolasi
- Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.
- Catat cairan yang keluar masuk.
- Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan.
- Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24
jam.
Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3.
Terapi psikologik
a.
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit
dapat disembuhkan
b. Hilangkan rasa takut
oleh karena kehamilan
c.
Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan
konflik
4.
Cairan parenteral
- Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari)
- Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin C)
- Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena
- Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair
- Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.
5. Menghentikan
kehamilan
Bila
pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga timbul ikterus,
delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus
terapeutik.
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN HYPEREMISIS GRAVIDARUM TINGKAT I
I Pengkajian
A.
Identitas
Nama Klien : Ibu . F Nama Suami :
Tn. M.R
Umur : 25 tahun Umur :
28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan :
Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Darussalam (Samalanga)
B. Anamnesa di BPS Hj.Rosdiana, Am.Keb Jeunieb, Pukul : 16.00
WIB
Oleh : Mahasiswi Akbid Munawarah.
1. Alasan kunjungan saat ini : Kunjungan Rutin
2. Keluhan Utama : Ibu dengan gravida 12 minggu + mual;muntah
3. Riwayat Menstruasi
- Menarche :
10 Thn SMP
- Siklus :
28 Hari
- Banyaknya :
3 Kali ganti pembalut
- Dismenorhea :
Nyeri Abdomen
- Teratur/ Tidak :
Teratur
- Lamanya :
7 Hari
- Konsistensi darah : cair disertai gumpalan
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
yang lalu G1 P0 A0
- Pernah keguguran :
Tidak pernah
- Pernah dikurt :
Tidak pernah
- Jarak antara kehamilan : -
- Persalinan yang lalu dibantu oleh : -
- Tempat persalinan : -
- Jenis Persalinan :
-
5. Riwayat Kehamilan sekarang
a. HPHT = 11-10-2010
TTP = 18-07-2011
Immunsasi TT1
tgl = Belum dapat TT11 tgl = Belum dapat
b. Tanda Kehamilan
Hasil tes kehamilan ( Jika dilakukan ) = Bulan Oktober dilakukan hasilnya tes (+) hamil
c. Pergerakan Fetus dirasakan pertama kali =
belum terasa karena umur kehamilan baru 12 minggu
d. Keluhan yang dirasakan.
Rasa lelah =
Ada
Mual muntah yang lama = Ada
Nyeri perut =
Tidak ada
Panas menggigil = Tidak
ada
Sakit kepala berat = Tidak
ada
Penglihatan kabur = Tidak ada
Rasa nyeri / panas waktu BAK = Tidak ada
Rasa gatal pada vulva vagina = Tidak ada
Pengeluaran cairan pervaginam = Tidak ada
Nyeri kemerahan tegang pada
tungkai = Tidak ada
Oedema = Tidak ada
e. Diet / Makan
Makan sehari-hari = Ibu makan 3 x sehari dengan porsi
kecil
dengan menu nasi lauk dan buah.
Perubahan makan yang dialami = Ibu
merasakan nafsu makan
berkurang, dibandingkan sebelum
hamil
f. Pola Eliminasi
BAB =
2 x sehari
BAK = 7 x sehari
g. Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat & tidur = 1 sampai 2
jam pada
siang hari / 6 jam untuk
malam hari
Sexvalitas =
Tidak ada keluhan
Pekerjaan =
Tidak ada keluhan
Kontrasepsi yang pernah digunakan = belum pernah
h. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang
lalu = Pernah keguguran
i.
Riwayat
kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Jantung =
Tidak ada
Hipertensi =
Tidak ada
Hepar =
Tidak ada
Anemia =
Tidak ada
DM =
Tidak ada
HIV / AIDS =
Tidak ada
Campak =
Tidak ada
Malaria =
Tidak ada
TBC =
Tidak ada
Gangguan mental =
Tidak ada
Operasi =
Tidak ada
DLL
j.
Riwayat
Sosial
1. Apakah kehamilan ini direncanakan = Ya direncanakan
2. Jenis kelamin yang diharapkan =
Apa saja
3. Status perkawinan = Sah
Jumlah =
1 x
Lamanya =
1 tahun
4. Kepercayaan yang berhubungan dengan
kehamilan, persalinan, dan nifas = Ibu hanya percaya kepada ALLAH yang memberi
keselamatan.
k. Riwayat kesehatan keluarga.
Tentang penyakit keturunan.
DM =
Tidak ada
Jantung =
Tidak ada
Hipertensi =
Tidak ada
C.
Pemeriksaan
1. Keadaan umum baik kesadaran = Composmetis
Keadaan Emosional =
Stabil
2. Tanda Vital = TD = 100/80
mmHg Pols = 80 x/menit
= Temp =
360C RR =
23 x/menit
3. Tinggi badan = 152 cm BB = 49
kg
Kenaikan BB selama hamil = 2 kg
4. Pemeriksaan fisik
Muka tidak ada Cloasma Kelopak mata =
tidak oedema
Sklera = tidak ikterik
Konjungtiva = pucat
5. Mulut dan gigi tidak stomatis, lidah dan
geraham = gigi bersih,lidah bersih geraham
bersih.
6. Kelenjar Thyroid = tidak ada pembesaran
7. Kelenjar getah bening = tidak ada pembesaran
8. Dada =
normal
Jantung =
tidak mumur
Paru =
Payudara =
Pembesaran = Ya,kanan,kiri
Puting susu =
Menonjol
Simetris =
Ya,kanan,kiri
Benjolan / tumor = Tidak ada
Pengeluaran =
Tidak ada
Rasa nyeri =
Tidak ada
9. Punggung dan Pinggang = Loordosis gravidarum
Pinggang nyeri =
Tidak ada
10. Ekstremitas atas dan bawah =
Oedema = tidak ada
Kekakuan =
tidak ada
Kemarahan =
tidak ada
Varises =
tidak ada
Reflek =
patella ( + )
11. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk = sesuai dengan usia kehamilan
Strale gravidarum = Tidak ada
Linea alba = Tidak ada
Linea nigra = Tidak ada
Bekas luka operasi = Tidak ada
b. Palpasi
Leopold I =
TFU 3 jari diatas sympisis
Leopold II = Belum teraba
Leopold III = Belum teraba
Leopold IV = Belum teraba
c. Auskultasi
Penetum maximum =
Belum dilakukan
DJJ =
Belum dilakukan
TBJ =
Belum dilakukan
II Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Kebutuhan
Ibu dengan G1 P0 A0 usia kehamilan 12 minggu dengan hyperemisis gravidarum.
Data dasar = S = Ibu mengatakan kehamilan pertama sering mual
muntah
-
HPH7 = 11-10-2010
O = TFU 3 jari diatas sympisis
= TD 100/80
mmhg
= Pols 80 x/menit
= RR 23 x/ menit
= Temp 360 C
Masalah
= Mual muntah yang berlebihan,
lemas
Kebutuhan =
Konseling tentang keadaan kehamilan ibu
Konseling tentang gizi
Koseling personal hygiene
III Antisipasi diagnosa dan masalah
potensial
Diagnosa = mual muntah yang
berlebihan, lemas
Masalah potensial = Hyperemisis Gravidarum
IV Tindakan Segera atau Kolaborasi
Tidak ada
V Pencernaan Tindakan
-
Bina hubungan baik dengan ibu
-
Informasikan
dan jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
-
Beritahu
ibu
tanda-tanda fasiologi
-
Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada trimester I
-
Anjurkan
ibu
untuk mengkomsumsi
makanan yang bergizi dan banyak mengandung gula.
-
Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi
sering
-
Anjurkan
ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
-
Anjurkan
ibu untuk istirahat yang cukup
-
Berikan
ibu vitamin B1 dan vitamin B6.
-
Anjurkan
ibu untuk kunjungan ulang.
-
Dokumentasi
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
VI Pelaksanaan Tindakan
1.
Membina
hubungan baik dengan ibu dan keluarga
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan
o
TD : 100/80
mmHg
o
RR :
23 x/m
o
Pols :
80 x/m
o
Temp :
36°C
o
Usia
kehamian : 12 minggu
3.
Memberitahu
ibu tanda-tanda Fisiologi pada
kehamilan
4.
Memberitahu
ibu tanda-tanda bahaya pada
kehamilan trimester I, diantaranya :
o
Pendarahan
pervagina
o
Ketuban
pecah dini
o
Nyeri
perut berlebihan
o
Janin
berhenti bergerak
o
Sakit
kepala hebat
5.
Memberitahu
ibu mengenai masalah mual muntah karena hiperemisis. Anjurkan ibu mengkomsumsi
makanan yang bergizi dan banyak mengandung gula.
6.
Menganjurkan
ibu untuk makan sedikit tapi sering untuk meringankan mual
muntah.
7.
Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan
dipagi hari.
8.
Menganjurkan
ibu beristirahat cukup
9.
Memberikan
obat (B1, B6, Paracetamol, Antasid)
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang bila ada keluhan
11. Mendokumentasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
VII Evaluasi
Ibu sudah memahami
penjelasan oleh bidan tentang kehamilannya dan ibu
bersedia datang pada saat kunjungan ulang.
SOAP
S =Ibu F berusia 25 tahun G1 P0
A0 datang ke BPS Hj.
Rosdiana Jeunieb ingin
memeriksa kehamilannya, ibu mengeluh,sering lemas, mata berkunang-kunang, nafsu
makan berkurang.
HPHT = 11-10-2010. Kehamilan ini direncanakan
O =K/U = Lemas,
pucat
TD =
100/80 mmHg,
RR =
23 x/m,
Pols =
80 x/m
Temp = 360 C
A = G1 P0 A0 UK 12 minggu
Dengan hypermisis gravidarum
P = -
Bina hubungan baik dengan ibu
` -
Informasikan dan
jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
-
Beritahu
ibu
tanda-tanda fasiologi
-
Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada trimester I
-
Anjurkan
ibu
untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi dan banyak
mengandung gula.
-
Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi
sering
-
Anjurkan
ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
-
Anjurkan
ibu untuk istirahat yang cukup
-
Berikan
ibu vitamin B1 dan vitamin B6.
-
Anjurkan
ibu untuk kunjungan ulang.
-
Dokumentasi
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Ø Gejala mual dan muntah yang berat yang di
sebabkan oleh peningkatan kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum dan dapat
berlangsung sampai 4 bulan
Ø Etiologi :
1. Faktor predisposisi
2. Faktor organic
3. Faktor Psikologi
4. Faktor Endokrin
Ø Tanda dan gejala
1. Muntah yang hebat
2. Dehidrasi
3. BB turun
4. Icterus
Ø Tingkat H.G
1. Tingkat 1 ( Ringan )
2. Tingkat 2 ( Sedang )
3. Tingkat 3 ( Berat )
Ø Pada penderita Hiperemesis
gravidarum memerlukan perawatan khusus.
B. Saran
- Untuk mengatasi rasa mual dan muntah makan roti kering dan the hangat di pagi hari.
- Makan sedikit tapi sering
- Hindari makanan berlemak dan berbau tajam
- Memberikan informasi pada pasien da keluarga yang mempunyai resiko hiperemesis gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, Gary, dkk.2006. Obstetri William ed.21.
Jakarta.EGC
Mochtar, Rustam.1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGC
Prawiroharjo,
Sarwono.2003.IlmuKebidanan.Jakarta.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Varney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan
ed.4 vo1. Jakarta.EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999, Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita.Jakarta. Arcan
0 comments:
Post a Comment