Wednesday, January 30, 2013

MANUSIA DAN CINTA KASIH



A.     MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.      Arti Cinta Kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta ksih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.

2.      Macam Cinta Kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai berikut :
a.       Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.
b.      Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
c.       Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
d.      Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan penciptanya.
e.       Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
Demikianlah, berbagai contoh perilaku manusia yang melukiskan cinta kasih sebagai kebutuhan kodrati manusia.

3.      Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya. Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, ciuman dan rangkulan. Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda suvenir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya. Misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang mempunyai perasaan cinta kasih, hidupnya penuh gairah, banyak inisiatif, dan penuh kreatif. Bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalui karya budaya itu.

B.     MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
Al Qur’an maupun kitab suci agama lain banyak menguraikan penderitaan manusia sebagai peringatan bagi manusia.
Hampir semua karya besar dalam bidang seni dan filsafat lahir dari imajinasi penderitaan. Epos Ramayana dan Maha Bharata merupakan salah satu contoh cerita yang penuh penderitaan.
Karya Shakespeare pun banyak mengungkapkan penderitaan batin yang dialami para pelakunya. Dalam drama Romeo and Juliet, Shakespeare ingin mengomunikasikan penderitaan batin dua remaja yang sedang dilanda cinta. Kedua orang tuanya saling bermusuhan, sehingga tak mungkin bagi mereka untuk melangsungkan cintanya sampai jenjang perkawinan. Betapa terharu dan pilu hati pembaca atau penonton (film) menyaksikan ketragisan kedua remaja itu yang berakhir dengan kematian. Di sini kita dihadapkan pada pihak-pihak yang dicekam oleh harga diri yang palsu atau lebih tepat kesombongan orang tua. Karena sifat dan sikap yang congkak itu, anak mereka sangat dicintai menjadi korban.
Dalam riwayat Nabi Muhammad Saw. pun, diceritakan bahwa beliau dilahirkan sebagai anak yatim dan kemudian yatim piatu, yang dibesarkan kakeknya kamudian pamannya. Beliau menggembala kambing, bekerja pada orang dan sebagainya. Bahkan sebagian besar hidupnya mengalami penderitaan yang luar biasa.
Dalam riwayat hidup Budha Gautama, yang dipahatkan dalam bentuk relief pada dinding candi Borobudur kita juga melihat adanya penderitaan. Meskipun berupa relief, hati kita dan haru pada saat melihatnya. Seorang pangeran (Sidarta) yang meninggalkan istana yang bergemerlapan masuk hutan menjadi bhiksu dan makan dengan cara mengemis, mengembara di hutan yang penuh penderitaan dan tantangan.
Kalau kta baca buku riwayat hidup orang besar, semuanya dimulai dengan penderitaan. Hamka, mengalami penderitaan yang hebat pada masa kecilnya, hingga ia sempat mengecap sekolah kelas II saja. Namun ia mampu menjadi orang terkenal, orang besar pada zamannya, berkat perjuangan hidupnya melawan penderitaan.
Contoh lainnya adalah Bung Hatta, yang beberapa kali menjalani pembuangan di tengah hutan Irian Jaya yang penuh belukar dan penyakit, namun Tuhan tetap melindunginya sehingga ia dapat menjadi pemimpin bangsanya.
Pada waktu kita membaca riwayat hidup para tokoh itu, kita dihadapkan pada jiwa besar, harga diri, berani karena benar, rasa tanggung jawab, semangat membaca, dan sebagainya. Semua itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Di sana tidak kita temui jiwa munafik, plin-plan, cengeng, dengki, iri, dan sebagainya.

1.      Siksaan
Apabila berbicara tentang siksaan, terbayang di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan, bahkan mendirikan bulu kuduk kita. Di dalam benak kita, terbayang seseorang yang tinggi besar, kokoh kuat dan dengan muka yang seram sedang memegang cemeti yang siap mencambukkan tubuh orang yang akan disiksa; atau ia memegang tang dan siap mencopot kuku-kuku orang yang disiksa. Mungkin juga si penyiksa sedang merokok dan bermaksud untuk menyulut sekujur tubuh orang yang sedang disiksa. Semua itu dengan maksud agar orang yang disiksa itu memenuhi permintaan penyiksa atau sebagai perbuatan balas dendam.
Siksaan semacam itu banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan disertai gambar si korban.
Siksaan manusia juga menimbulkan kreativitas bagi orang yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan langsung atau tak langsung. Hal itu terbukti dengan banyaknya tulisan, baik berupa berita, cerpen ataupun novel yang megisahkan siksaan. Dengan membaca hasil seni yang berupa siksaan, kita akan dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia, harga diri, kejujuran, kesabaran, dan ketakwaan, tetapi juga hati yang telah dikuasai nafsu setan, kesadisan, tidak mengenal perikemanusiaan, dan sebagainya.
Kita dapat menilai diri kita sendiri, di mana kita berdiri, di mana kita berpihak, dan sejauh mana ketakwaan kita.




2.      Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.

3.      Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.
Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya:
Dan supaya mereka menyiksa orang-orang  yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka Jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. Al-Fath : 6)


Thursday, January 24, 2013

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI



 Hak-hak Suami
  1. Suami adalah pemimpin rumah tangga “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita)..”(An-Nisa’: 34)
  2. Suami dipatuhi dan tidak boleh ditentang
  3. Tanpa izin suami, isteri tidak boleh mensedekahkan harta suami, dan tidak boleh berpuasa sunnah.
  4. Suami harus dilayani oleh isteri dalam hubungan badan kecuali uzur, dan isteri tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya. Rasulullah saw bersabda: “Isteri harus patuh dan tidak menentangnya. Tidak mensedekahkan apapun yang ada di rumah suami tanpa izin sang suami. Tidak boleh berpuasa sunnah kecuali dengan izin suami. Tidak boleh menolak jika suaminya menginginkan dirinya walaupun ia sedang dalam kesulitan. Tidak diperkenankan keluar rumah kecuali dengan izin suami.” (Al-Faqih, 3:277)
  5. Menyalakan lampu dan menyambut suami di pintu
  6. Menyajikan makanan yang baik untuk suami
  7. Membawakan untuk suami bejana dan kain sapu tangan untuk mencuci tangan dan mukanya
  8. Tidak menolak keinginan suami hubungan badan kecuali dalam keadaan sakit
Rasulullah saw juga bersabda:
“Hak suami atas isteri adalah isteri hendaknya menyalakan lampu untuknya, memasakkan makanan, menyambutnya di pintu rumah saat ia datang, membawakan untuknya bejana air dan kain sapu tangan lalu mencuci tangan dan mukanya, dan tidak menghindar saat suami menginginkan dirinya kecuali ia sedang sakit.” (Makarim Al-Akhlaq: 215)
Rasulullah saw juga bersabda:
“(Ketahuilah) bahwa wanita tidak pernah akan dikatakan telah menunaikan semua hak Allah atasnya kecuali jika ia telah menunaikan kewajibannya kepada suami.” (Makarim Al-Akhlaq:215)
Hak-Hak Isteri
  1. Isteri sebagai sumber sakinah, cinta dan kasih sayang. Suami harus menjaga kesuciannya. (QS Ar-Rum: 21)
  2. Isteri harus mendapat perlakukan yang baik “Ciptakan hubungan yang baik dengan isterimu.” ( Al-Nisa’ :19)
  3. Mendapat nafkah dari suami
  4. Mendapatkan pakaian dari suami
  5. Suami tidak boleh menyakiti dan membentaknya, Pada suatu hari Khaulah binti Aswad mendatangi Rasulullah saw dan bertanya tentang hak seorang isteri. Beliau menjawab: “Hak-hakmu atas suamimu adalah ia harus memberimu makan dengan kwalitas makanan yang ia makan dan memberimu pakaian seperti kwalitas yang ia pakai, tidak menampar wajahmu, dan tidak membentakmu” (Makarim Al-Akhlaq:218)
Rasulullah saw juga bersabda:
“Orang yang bekerja untuk menghidupi keluarganya sama dengan orang yang pergi berperang di jalan Allah.”. (Makarim Al-Akhlaq:218)
“Terkutuklah! Terkutuklah orang yang tidak memberi nafkah kepada mereka yang menjadi tanggung jawabnya.” (Makarim Al-Akhlaq:218)
  1. Suami harus memuliakan dan bersikap lemah lembut
  2. Suami harus memaafkan kesalahannya
Cucu Rasulullah saw Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata: “Adapun hak isteri, ketahuilah sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menjadikan untukmu dia sebagai sumber sakinah dan kasih sayang. Maka, hendaknya kau sadari hal itu sebagai nikmat dari Allah yang harus kau muliakan dan bersikap lembut padanya, walaupun hakmu atasnya lebih wajib baginya. Karena ia adalah keluargamu Engkau wajib menyayanginya, memberi makan, memberi pakaian, dan memaafkan kesalahannya.”

Hak Istri Adalah Kewajiban Suami

Dalam Islam memberi nafkah kepada istri dan anak dimasukkan dalam kategori ibadah. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, Rasulullah SAW telah bersabda kepadanya, “Engkau tiada memberi belanja demi mencari ridha Allah, melainkan pasti diberi pahala, sekalipun yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu.” (HR. Bukhari Muslim) Bahkan nilai menghidupi anak dan istri itu lebih utama dari pada menyumbangkan harta demi perjuangan Islam sekalipun, sementara anak dan istri kelaparan. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah dan satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang paling besar pahalanya ialah apa yang engkau berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari Muslim) Istri berhak untuk mendapatkan belanja sewajarnya, tergantung seberapa besar kemampuan suami. Contohnya soal pangan dan pakaian. Kalau suami punya jatah makanan daging dan keju misalnya, maka istri berhak pula untuk mendapatkan makanan sekualitas itu. Sebaliknya bila sang suami cuma mampu membeli nasi dan ikan asin, istri pun tak boleh menuntut untuk bisa makan ayam.
Begitu pula dalam hal memberi pakaian, harus yang sekualitas. Bukan karena alasan suami sering keluar rumah, lantas dibelinya jas kemeja yang mahal-mahal sementara istrinya di rumah dibelikan daster butut. Abu Sufyan adalah seorang sahabat Rasulullah SAW yang cukup berada. Sayangnya, ia tergolong pelit. Saking pelitnya, ia terlalu sedikit memberikan nafkah belanja kepada istrinya. Sang istri pun nekad, mencuri dari saku suaminya. Dari Aisyah diceritakan, Hindun, istri Abu Sufyan berkata kepada Nabi, “Sungguh Abu Sufyan adalah orang yang kikir. Ia tidak memberiku belanja yang mencukupi bagi diriku dan anaknya, sehingga aku terpaksa mengambil hartanya tanpa sepengetahuannya.” Nabi pun menanggapi, “Ambillah sebanyak yang mencukupi dirimu dan anakmu dengan wajar.” (HR. Bukhari dan Muslim) Tetapi sekali lagi, tetap disesuaikan dengan kemampuan suami. Istri yang baik tak akan merengek-rengek meminta sesuatu yang tak kuat dibeli oleh suaminya. Allah menerangkan dalam surah Ath-Thalaaq ayat 7 : “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”
SEDEKAH ISTRI. Lalu bagaimana dengan istri yang bekerja dan dari pekerjaannya itu ia bisa menopang biaya hidupnya? Apakah suami tetap berkewajiban memberi nafkah?
Istri meminta atau tidak, memberi nafkah tetap menjadi tanggung jawab seorang suami. Apakah kalau istri tidak minta lantas suami cuma ongkang-ongkang? Enak betul kalau begitu.
Kendati istrinya berharta sekalipun, atau bergaji yang lumayana besar, tanggungjawab suami tidak gugur begitu saja. Ia wajib untuk tetap bekerja sekuat tenaga, walau dengan hasil minim, demi memenuhi tugas berat ini. Alangkah malunya bila sang istri sibuk dengan kerjanya di kantor sementara suaminya berleha-leha.
Apa sajakah yang harus dilakukan Anda sebagai seorang suami kepada istri Anda agar dia berbahagia?
1. Perjumpaan yang manis
Setelah pulang dari bekerja, kuliah atau perjalanan jauh ataupun kegiatan lainnya yang telah memisahkan kalian, lakukan tips berikut ini: Mulailah dengan salam/sapaan yang baikDimulai dari “Assalamu’ala ikum” sambil menyunggingkan senyum, dan ikhlaskan hati Anda dan berdoalah kepada Allah untuk istri Anda tersayang. Salam dan senyum adalah sunnah, sedang mendoakan istri adalah kewajiban Anda. Jabat tangannya kalau perlu cium juga pipinya dan tunda dulu niat Anda untuk menyampaikan berita yang sekiranya tidak akan mengenakkan hatinya.
2. Ucapkan perkataan yang baik
Dalam bertutur kata dengan istri Anda, pilih kata-kata yang berdampak positif dan hindari yang berakibat negatif. Agar istri Anda mengerti apa yang Anda katakan, ucapkan setiap perkataan dengan jelas dan ulangi kata-kata Anda bila perlu. Berilah perhatian ketika Anda mendengarkan ucapan atau ceritanya. Hal ini akan membuatnya merasa dihargai, sebagaimana Anda juga merasa dihargai, apabila perkataaan Anda didengarkan dengan baik. Panggillah dia dengan panggilan mesra yang disukainya, misalnya “sweet heart, honey, sayang, Sholihah dan panggilan mesra lainnya. Kebiasaan ini akan menambah kemesraan hubungan kalian.
3. Bersahabat dan santai
Jangan terlalu sibuk dengan urusan Anda sendiri, sediakan waktu untuk bercengkrama bersamanya. Sampaikan padanya kabar-kabar yang menyenangkan dan selalu ingatkan dia tentang kenangan indah bersamanya. Dalam hal ini jangan terlalu serius, karena akan membuat kaku suasana. Santailah sedikit, jangan perlakukan istri Anda seperti teman sejawat atau bawahan Anda di tempat kerja.
4. Permainan dan Selingan
Agar kehidupan rumah tangga Anda tidak terlalu monoton, selingi aktifitas Anda berdua dengan senda gurau dan pupuk selera humor Anda. Lakukan permainan dan perlombaan olahraga atau selainnya, ajak dia menonton pertunjukan atau hiburan yang halal dan jauhilah hal-hal yang haram dari pilihan hiburan Anda.
5. Membantunya dalam tugas kerumahtanggaan
Lakukan apa saja yang Anda bisa atau Anda sukai guna menolongnya melakukan tugas rumah tangga, terutama kalau dia sakit atau lelah. Hal yang juga penting adalah membuatnya merasa dihargai, karena Anda tak pernah lupa memberi penghargaan atas kerja kerasnya di dalam menyelesaikan tugas rumah tangga.


6. Musyawarah
Biasakan bermusyawarah khususnya dalam memecahkan persoalan keluarga. Buat dia merasa, bahwa pendapatnya adalah amat penting bagi Anda. Oleh karena itu Anda harus mempelajari dan mendengarkan pendapatnya dengan seksama dan Anda harus rela meninggalkan pendapat Anda, serta mengikuti pendapatnya, bila pendapatnya itu benar dan lebih baik. Berterima kasihlah kepadanya karena telah membantu Anda dengan pendapat yang dikemukakannya.
7. Ziarahi sesama Muslim
Pilih kerabat dan orang terdekat yang shalih untuk dikunjungi dengan tujuan membina hubungan baik dengannya. Banyak dampak positif dari mengunjungi kerabat dan orang-orang terdekat yang shalih (jangan sia-siakan waktu dalam kunjungan tersebut, gunakan kesempatan bertemu dengan mereka sebaik-baiknya) Jangan lupa tekankan keharusan mempraktekkan Akhlak Islami di dalam kunjungan Anda. Guna menjaga hubungan Anda berdua, jangan memaksanya mengunjungi seseorang atau keluarga yang membuatnya tidak nyaman dengan kunjungan itu.
8. Apa yang harus dikerjakan sebelum dan ketika melakukan perjalanan jauh
Dalam menjalankan tugas Anda sebagai suami atau sebagai bagian dari kewajiaban profesi Anda di kantor/ di tempat kerja, kadangkala Anda harus melakukan perjalanan jauh, meninggalkan anak dan istri Anda. Sebelum melakukan perjalanan jauh hendaknya Anda memperhatikan hal-hal berikut:
- Ucapkan selamat tinggal yang mesra kepada anggota keluarga yang Anda tinggalkan, terutama istri Anda dan ucapkan nasihat-nasihat yang baik sebelum berangkat.
- Bacalah do’a safar.
- Mintalah istri Anda agar selalu mendoakan Anda ketika Anda tidak bersamanya.
- Tinggalkan untuk istri dan anak Anda uang dan kebutuhan keluarga yang cukup
- Pulang sesegera mungkin
- Bawalah oleh-oleh untuknya dan untuk anak-anak kesayangan Anda.
- Hindari pulang di waktu yang tidak diharapkan (ketika dia sedang nyenyak tidur) atau di waktu tengah malam.
- Bawalah istri Anda serta apabila mungkin.
9. Nafkah dalam bidang keuangan
Sebagai suami hendaknya Anda bijaksana di dalam membelanjakan uang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Anda tidak boleh pelit terhadap istri dengan uang Anda dan juga sebaliknya janganlah boros.
Anda akan mendapatkan pahala atas nafkah yang Anda berikan kepada keluarga yang menjadi tanggungan Anda, walaupun hanya sekadar sekerat roti yang diberikan kepada istri hasil dari keringat Anda sendiri (al-hadist).
Dalam rangka menjaga perasaan istri Anda, adalah sangat dianjurkan agar Anda memberinya uang sebelum dia memintanya.


10. Berbau harum dan berdandan
Ikuti sunnah mencukur rambut yang tumbuh di bagian sekitar kemaluan dan ketiak. Selain itu Anda juga diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapihan terutama bila Anda berduaan dengannya, Jangan sungkan-sungkan mengoleskan parfum ke tubuhnya ketika Anda hanya berduaan dengannya dan ketika dia tidak ingin ke luar rumah.
11. Hubungan seksual
Adalah kewajiban Anda untuk rutin membiasakannya bila Anda tidak berhalangan melakukannya (misalnya sakit dan lain-lain). Jangan lupa memulainya dengan “bismillah” dan ucapkan doa “allahumma janibnassyaithon…“. Masukkanlah kemaluan Anda di tempat yang selayaknya (jangan di anus) jangan lupa awali dulu dengan “pemanasan” dan sertakan kata-kata mesra. Lanjutkanlah sampai Anda memuaskan keinginan seksualnya (sampai istri Anda orgasme). Hendaknya Anda melakukannya dengan rileks tanpa beban dan perasaan sekadar menunaikan kewajiban dan sertailah cumbu rayu Anda dengan canda.
Kemudian perhatikan hal-hal penting berikut ini: Jangan “mencampurinyaketika datang bulan, karena perbuatan tersebut haram hukumnya. Lakukan apapun yang Anda bisa, tapi jangan merusak suasana dengan menyentuh “rasa malunya dan bayangannya tentang keindahan hubungan seks”. Misalnya: melepaskan pakaian Anda sendiri dan membiarkannya menonton Anda bugil, tetapi hendaknya Anda berdua saling membukakan pakaian pasangan anda, tentu saja dibarengi canda dan rayuan.Hindari posisi yang membahayakannya, seperti menekan dadanya dan posisi yang bisa menyumbat pernapasannya, terutama kalau Anda mempunyai badan yang berat. Cari waktu yang cocok dan pertimbangkan segala sesuatunya karena kadangkala istri Anda sakit atau tidak fit karena letih.
13. Menjaga “Dapur Keluarga”
Setiap orang punya privasi yang tak boleh dilanggar. Rumah Tangga pun begitu juga, setiap anggotanya punya rahasia yang tidak pantas diketahui oleh orang lain. Oleh sebab itu, jangan sampai Anda mengungkapkan kepada orang lain informasi rahasia rumah tangga Anda, seperti rahasia ranjang, masalah pribadi istri Anda dan privasi lainnya.
14. Bantulah dia di dalam ketaatan kepada Allah
Salah satu tanggung jawab Anda sebagai seorang suami adalah Anda berkewajiban membantu istri di dalam ketaatan kepada Allah. Biasakanlah melakukan hal-hal berikut ini:
- Bangunkan istri Anda di sepertiga malam terakhir dan ajak dia menegakkan shalat Qiyamullail
- Ajari dia apa yang Anda ketahui dari Al Quran dan tafsirnya.
- Ajari dia “Dzikr” (cara untuk mengingat Allah dengan mencontoh Rasulullah) di pagi dan petang.
- Anjurkan istri Anda untuk membelanjakan uangnya di jalan yang diridhoiNya.
- Bawa dia serta ketika mengerjakan haji dan umrah, kalau Anda mampu.
Dalam rangka untuk menjaga sillaturrahim dengan keluarga istri Anda dan persaudaraan Islam dengan kerabat dan teman-temannya lakukan hal-hal berikut ini:
- Ajak dia untuk mengunjungi keluarga dan kerabatnya, terutama orang tuanya.
- Undang mereka untuk mengunjungi istri Anda dan sambutlah dan hidangkan kepada mereka jamuan yang terbaik.
- Beri mereka hadiah di waktu yang spesial, seperti hari Raya dan lain-lain.
- Ulurkan tangan ketika mereka membutuhkan dengan memberikan bantuan baik berupa uang maupun bantuan lainnya.
- Jaga hubungan baik dengan keluarganya setelah Anda ditinggalkan oleh istri Anda apabila dia meninggal dunia mendahului Anda, Dalam hal ini Anda sebagai seorang suami sangat dianjurkan untuk mengikuti sunnah dengan selalu melanjutkan pemberian apapun yang biasa dilakukan oleh mendiang istri kepada siapapun yang biasa diberi ketika hidupnya, terutama dari kalangan teman-temannya dan keluarganya.
15. Pembelajaran Nilai-nilai Islam dan Pemberian Nasihat
Tanggung jawab Anda sebagai suami yang lainnya adalah Anda berkewajiban memberi pelajaran kepada istri Anda di dalam hal-hal yang mencakup Dasar-dasar Islam, Tugas dan kewajibannya sebagai seorang Istri, Membaca dan menulis bahasa Arab, serta Hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan Wanita. Anda juga harus mendorong dan mendukungnya untuk menghadiri majelis ta’lim, serta membelikannya buku-buku dan Majalah Islam, kaset-kaset, CD dan VCD yang memuat ceramah dan pelajaran Islam, guna melengkapi perpustakaan pribadi di rumah Anda. Ikuti terus perkembangannya dengan evaluasi yang rutin dan terus menerus, serta berilah nasihat dan spirit jika istri Anda mulai kendor semangat belajarnya.
16. Cemburu yang proporsional
Cemburu adalah fitrah. Bahkan seorang suami harus cemburu terhadap istrinya, tetapi jangan berlebihan (cemburu buta). Kadang hubungan suami istri jadi kurang enak, karena suami yang tidak punya rasa cemburu ataupun bahkan berlebihan mencemburui istrinya. Maka dari itu patuhi rambu-rambu “cemburu” berikut ini agar rumah tangga Anda langgeng.
- Yakinkan, bahwa dia telah menutupi tubuhnya dengan hijab yang sempurna sebelum meninggalkan rumah. Amat berbahaya apabila Anda sebagai suami tidak cemburu sama sekali manakala istri keluar rumah tapi auratnya terbuka alias tidak tertutup sesuai syariat.
- Batasi pergaulannya, jangan sampai bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahram. Pintu “cemburu buta yang berlebihan” adalah dibukanya kran pergaulan lelaki dan wanita yang bukan mahram, kecuali kalau Anda menganggap wajar bila istri Anda berbicara bebas dengan lelaki asing yang bukan mahramnya.
- Cegahlah perasaan cemburu buta, misalnya dengan menyimak setiap tutur katanya dan jangan sampai salah mengerti apa yang diucapkan sehingga melenceng jauh dari maksud istri Anda sebenarnya. Salah pengertian ini bisa membuat cemburu buta yang akibatnya mengganggu hubungan suami istri.
- Cegahlah istri Anda dari bepergian sendirian ke luar rumah untuk keperluan yang tidak penting.
- Cegahlah istri Anda mengangkat telepon ketika telepon berdering, manakala Anda atau anak laki-laki Anda bersamanya. Ajarilah dia menjawab seperlunya dengan intonasi yang wajar-wajar saja, bila terpaksa harus menjawab telepon dari lelaki yang bukan mahram.
17. Sabar dan Lemah lembut
Masalah rumah tangga adalah sesuatu yang lumrah dalam perkawinan. Yang salah adalah respon yang berlebihan dan membesar-besarkan masalah, hingga kadang ikatan pernikahan menjadi retak. Dalam menghadapi masalah, kadang suaami harus menunjukkan kemarahan kepada istri, misalnya apabila sang istri sudah keluar dari ketaatan kepada Allah dengan menunda-nunda sholat, membangkang, menonton film yang dilarang di Televisi atau bioskop dan lain-lain. Tetapi bila istri Anda menyesali perbuatannya dan menunjukkan i’tikad baiknya, maafkanlah kesalahannya.(baca poin 18)
Bagaimana cara terbaik untuk mengoreksi kekeliruannya?
Ikuti tips berikut ini:

Pertama, dengan menasihatinya secara bersendirian (jangan di depan anak-anak Anda atau orang lain, guna menjaga perasaannya), baik secara tersirat maupun tersurat. Dan lakukanlah upaya ini berulang kali jangan hanya sekali saja.
Kedua, bila istri Anda belum jera juga, punggungi dia di tempat tidur (untuk menunjukkan perasaan Anda), Dengan catatan, Anda tak perlu pindah dari ranjang tempat Anda biasa tidur bersama ke ranjang lainnya, atau meninggalkan rumah Anda dan pindah ke rumah lainnya ataupun tidak bicara sama sekali dengan istri Anda. Tidak perlu demikian, cukup dengan membelakanginya di tempat tidur, istri Anda sudah merasa, bahwa dia sedang ditegur.
Solusi terakhir adalah “memukulnya dengan ringan” (hal ini diperbolehkan). Dalam hal ini Anda harus memperhatikan hal berikut ini: Adalah merupakan sunnah untuk menjauhi langkah menghukum istri dengan memukulnya, karena Nabi Muhammad tidak pernah memukul wanita (istri-istrinya) atau budak-budaknya. Anda baru diperbolehkan melakukannya apabila istri Anda sudah keterlaluan dalam ketidak taatannya, misalnya sering menolak berhubungan seksual tanpa alasan yang diperbolehkan, sholat tidak pada waktunya secara terus menerus, meninggalkan rumah tanpa seijin Anda, atau menolak untuk mengatakan apa yang dialaminya ketika dia meninggalkan rumah dan lain-lain.
Langkah di atas tak boleh Anda lakukan, kecuali setelah memunggungi istri Anda di tempat tidur dan setelah membicarakan masalah ini dengannya sebagaimana Al Quran menuntun kita. Anda tak boleh memukul istri Anda sampai melukainya atau memukul bagian badan yang sensistif, seperti wajah atau kepala.
18. Maafkan dia dan cela perbuatannya yang buruk dengan wajar
Jangan menjadi pendendam, setiap insan bisa berbuat salah, maafkan istri Anda bila ia melakukan kesalahan, tapi hukum dia dan celalah perbuatannya yang buruk, agar dia tidak mengulanginya lagi. Ini akan melanggengkan hubungan rumah tangga kalian berdua. Dalam hal ini perhatikanlah kiat-kiat berikut ini:
Lihatlah kesalahannya yang fatal saja, jangan mengungkit-ungkit kesalahannya yang kecil. Maafkan kesalahannya, tetapi beritahu dia, bahwa perhitungannnya terserah Allah terutama hal-hal yang menyangkut kesalahannya kepada Allah seperti menunda sholat dan lain-lain. Ingat-ingatlah perbuatan baik istri Anda, di ketika dia melakukan kesalahan. Dan camkanlah, bahwa setiap manusia bisa berbuat salah, oleh karena itu carilah selalu alasan untuk memaafkannya, seperti misalnya, mungkin ia lelah, sedih atau sedang labil karena datang bulan, atau komitmennya kepada Islam sedang dalam pertumbuhan atau alasan-alasan masuk akal lainnya.
Jangan sekali-kali melontarkan celaan, karena masakannya yang kurang enak, sebagaimana Rasulullah tak pernah sekalipun mencela seorangpun dari istri-istri beliau karena masalah ini. Jika menyukai masakan yang dihidangkan sang istri, beliau memakannya dan jika tak berselera, beliau tak menyantapnya dan tak memberikan komentar sama sekali.
Sebelum Anda menyatakan bahwa istri Anda tercinta melakukan kesalahan, cobalah pendekatan lain yang tidak langsung yang mungkin akan lebih efektif daripada teguran langsung.
Hindari penggunaan sindiran dan kata-kata sarkasme yang mungkin dapat melukai perasaannya.
Bila musyawarah dan diskusi untuk membicarakan kesalahan istri Anda dianggap jadi solusi terbaik, cari waktu yang tepat dan tunggu sampai Anda bisa menjaga privasi dari keberadaan pihak ketiga yang tak berkepentingan.
Tunggulah sejenak dan bersabarlah sampai kemarahan Anda mereda. Ini sangat membantu dalam mengontrol ucapan Anda. Karena biasanya orang yang sedang marah, ucapannya jadi tak terkendali.
Akhirnya, rinci sudah penjelasan bagaimana cara membahagiakan istri Anda. Pesan kami, jangan cuma mendalami teori yang penting prakteknya!!

Saturday, January 19, 2013

KETUBAN PECAH DINI



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami masih diberikan kesehatan, kekuatan lahir dan batin sehingga Saya dapat menyeleseikan makalah yang kami beri judul “Asuhan Kebidanan ibu bersalin sectio caesaria pada Ny. P atas indikasi ketuban pecah dini, presentasi bokong “. Makalah ini kami buat sebagai persyaratan menyeleseikan praktik klinik kebidanan.
Dapat selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak baik secara moril maupun material. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
preseptor, Kami menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam pembuatan makalah ini, maka kami mengharap kritik dan saran yang membangun sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini kearah sempurna. Demikian kata pengantar yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


                                                                                    Bireuen, 19 Februari 2011
                                                                                                Penulis



                                                                                    Lilis Saumia Anisah
                                                                                    NPM :   0801240065












BAB  I  
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Pecahnya ketuban terlalu dini merupakan resiko yang fatal bisa menyabebkan kematian ibu dan anak, tapi kita tidak tau atau ragu atas ketubanya sudah pecah atau belum, untuk Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut lanugo, atau bila telah terinfeksi berbau Inspekulo : lihat dan perhatikan apakah memang air ketuban keuar dari kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah Gunakan kertas lakmus : bila menjadi biru (basa) berarti air ketuban, bila menjadi merah (asam) berarti air kemih (urine), menurut penelitian lebih dari 12 % ibu yang melahirkan dengan kondisi ketuban pecah dini mengalami infeksi yang beresiko kematian ibu dan anak,  tapi  karena adanya antibiotik spektrum maka hal ini dapat ditekan dan memberi pertolongan pada pasien yang ketubannya pecah terlalu dini.
Sedangkan Presentasi bokong dalam persalinan lebih dari 3 %  kehamilan yang melahirkan dengan presentasi bokong, hal ini di sebut juga di sebut dengan kelahiran sungsang. Salah satu penyebabnya adalah Implantasi placenta di fundus atau di cornu uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong. Salah satu tindakan yang dapat di ambil untuk menangani masalah presentasi bokong adalah bedah Caesar/persalinan Ceasar, Tindakan Ceasar diperlukan jika bayi dalam presentasi bokong (breech presentation), yang berarti kaki atau bokong bayi memasuki jalan lahir terlebih dahulu.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Diharapkan mahasiswi mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu yang melahirkan dengan kondisi ketuban pecah dini dan presentasi bokong.
1.2.2 Tujuan khusus
  1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data, baik data subjektif maupun data objektif pada kelahiran ketuban pecah dini dan presentasi bokong.
  2. Mahasiswa mampu melakukan analisa data dari hasil pengkajian data.
  3. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa, masalah dan diagnosa potensial yang mungkin ada.
  4. Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan pada Ibu yang melahirkan dengan ketuban pecah dini dan presentasi bokong.
  5. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun.
  6. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah dilaksanakan pada Ibu yang melahirkan dengan ketuban pecah dini dan presentasi bokong.
  7. Mahasiswa mampu mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada Ibu yang melahirkan dengan ketuban pecah dini dan presentasi bokong.

1.3 Pelaksanaan
Laporan studi kasus ini disusun selama melaksanakan praktek Di Klinik atau BPS Hj.rosdiana Am.keb mulai tanggal 24 Januari 2011 sampai dengan 19 Februari 2011 dan pengkajian dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2011.

1.4 Sistematika Penulisan
BAB I                         PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, pelaksanaan dan sistematika penulisan
BAB II            TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang konsep dasar bayi baru lahir normal dan konsep dasar asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal.
BAB III          TINJAUAN KASUS
Menguraikan tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal, pada kasus nyata sebenarnya melalui pendekatan pada klien dan keluarga
BAB IV          KESIMPULAN













BAB II  TEORITIS
 KETUBAN PECAH DINI – PRESENTASI BOKONG

2.1       LANDASAN TEORI
2.1.1    Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini atau spontaneous/early/premature rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Bila periode laten terlalu panjang dan air ketuban sudah pecah, maka dapat terjadi infeksi yang dapat meningkatkan angka kematian ibu dan anak. Untunglah karena adanya antibiotik spektrum luas maka hal ini dapat ditekan.
Sampai saat ini masih banyak pertentangan mengenai penatalaksanaan PROM yang bervariasi dari “doing nothing” sampai pada tindakan yang berlebih-lebihan. Menurut EASTMAN insidens PROM ini kira-kira 12% dari semua kehamilan.
Etiologi
Penyebab dari PROM tidak atau masih belum jelas, maka preventif tidak dapat dilakukan dalam usaha menekan infeksi.
Patogenesis
TAYLOR dkk, telah menyelidiki hal ini, ternyata ada hubungannya dengan hal-hal berikut :
Adanya hipermortalitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah. Penyakit-penyakit seperti pielonefritis, sistitis, sevisitis, dan vaginitis terdapat bersama-sama dengan hipermotalitas rahim Selaput ketuban terlalu tipis Infeksi (amnionitis atau korioamnionitis) Faktor-faktor lain yang merupakan predisposisi ialah : multipara, malposisi, disproporsi, cervix incompetent, dan lain-lain Ketuban pecah dini artificial ( amniotomi), dimana ketuban dipecahkan terlalu dini
Kadang kadang agak sulit atau meragukan kita apakah ketuban benar sudah pecah atau belum, apalagi bila pembukaan kanalis servikalis belum ada atau kecil. Cara menentukannya yaitu dengan : Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut lanugo, atau bila telah terinfeksi berbau Inspekulo : lihat dan perhatikan apakah memang air ketuban keluar dari kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah Gunakan kertas lakmus : bila menjadi biru (basa) berarti air ketuban, bila menjadi merah (asam) berarti air kemih (urine) Pemeriksaan pH forniks posterior pada PROM pH adalah basa (air ketuban ) Pemeriksaan histopatologi air ( ketuban ) Aborization dan sitologi air ketuban.
PROM berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Jarak antara pecahnya ketuban dan permulaan dari persalinan disebut periode laten = LP = lag periode. Makin muda umur kehamilan maka makin panjang LP-nya. Sedangkan lamanya persalinan lebih pendek dari biasa, yaitu primi 10 jam dan multi 6 jam.
2.1.2    Pengaruh PROM  Terhadap janin
Walaupun ibu belum menunjukkan gejala-gejala infeksi tetapi janin mungkin sudah terkena infeksi, karena infeksi intrauterin lebih dulu terjadi ( amnionitis, vaskulitis) sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan mortalitas dan morbiditas perinatal. Terhadap ibu Karena jalan telah terbuka, maka dapat terjadi infeksi intrapartal, apalagi bila terlalu sering diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi peurpuralis (nifas), peritonitis dan septikemia, serta dry-labour. Ibu akan merasa lelah karena terbaring di tempat tidur, partus akan menjadi lama, maka suhu badan naik, nadi cepat dan nampaklah gejala-gejala infeksi. Hal-hal tersebut meninggikan angka kematian dan angka morbiditas pada ibu.

2.1.3    Prognosis
Ditentukan oleh cara penatalaksanaan dan komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul serta umur dari kehamilan.  Pimpinan Persalinan Ada bermacam-macam pendapat mengenai penatalaksanaan dan pimpinan persalinan dalam menghadapi PROM. Beberapa institut menganjurkan penatalaksanaan untuk PROM kira-kira sebagai berikut :
Bila anak belum viable ( kurang dari 36 minggu ) penderita dianjurkan untuk beristirahat di tempat tidur dan berikan obat-obat antibiotika profilaksis, spasmolitika, dan roboransia dengan tujuan untuk mengundur waktu sampai anak viable. Bila anak sudah viable ( lebih dari 36 minggu ) lakukan induksi partus 6-12 jam setelah lag phase dan berikan antibiotika profilaksis. Pada kasus-kasus tertentu dimana induksi partus dengan PGE2 dan atau drips sintosinon gagal, maka lakukanlah tindakan operatif. Jadi pada PROM penyelesaian persalinan biasa :
· Partus spontan
· Ekstraksi vakum
· Ekstraksi forsep
· Embriotomi bila anak sudah meninggal
· Sectio caesaria bila ada indikasi obstetrik

Komplikasi :
Pada anak IUFD dan IPFD, asfiksia, dan prematuritas Pada ibu Partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan post partum, atau infeksi nifas.



2.2       PRESENTASI BOKONG MURNI
2.2.1    Pengertian
Presentasi bokong adalah letak memanjang dengan kelainan dalam polaritas. Panggul janin merupakan kutub bawah. Penunjuknya adalah sacrum. Sacrum kanan depan (RSA = right sacrum anterior) adalah presentasi bokong dengan sacrum janin ada di kuadran kanan depan panggul ibu, dan diameter bitrochanterica janin berada pada diameter oblique dextra panggul ibu.
2.2.2    Insidensi
Presentasi bokong dalam persalinan terdapat ± 3 % dari kehamilan. Letak sungsang dibagi menjadi :
Letak bokong murni (Frank breech) : bokong didepan, tungkai kaki lurus atas
Letak bokong kaki (complete breech) : samping bokong teraba kaki baik kedua kaki maupun satu Letak lutut : presentasi lutut Letak kaki : presentasi kaki
Dari letak-letak tersebut letak bokong murni paling sering dijumpai. Punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekuensi letak sungsang > tinggi pada kehamilan muda dari pada aterm dan > banyak multigravida dari pada primigravida.
2.2.3    Etiologi


·1 Prematuritas
·2 Polyhidramnion
·3 Gemelli
·4 Placenta previa
·5 Panggul sempit
·6 Fibromyoma
·7 Hydrocephalus
·8 Janin besar


Faktor-faktor etiologi presbo adalah :
Implantasi placenta di fundus atau di cornu uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong.
Catatan :
Pasien merasakan gerakan anak diperut bagian bawah dan mungkin mengeluh rasa nyeri oleh karena janin menyepak-nyepak rectum. Bokong masuk panggul sebelum persalinan mulai adalah tidak lazim. Jarang pasien mengalami lightening Tidak sempurnanya bokong menutup panggul merupakan predisposisi ketuban pecah awal, dengan bahaya tali pusat menumbung. Apabila ketuban pecah sebaiknya diperiksa vaginal steril untuk menentukan keadaan cerviks dan pastikan ada tidaknya tali pusat menumbung.
Teoritis bokong adalah pembukaan cerviks yang jelek di banding kepala yang flexi sempurna. Persalinan, penurunan bagian terendah dan pembukaan cerviks diperkirakan akan makan waktu lebih lama.
Pada presentasi bokong murni tungkai bawah janin, yang flexi pada pinggul dan extensi pada lutut, terletak di depan dan dekat dengan perut janin yang mengakibatkan persalinan tak maju. Salah satu bahaya pada janin dengan presentasi bokong adalah diameter terbesar dan terkeras dating terakhir. Kepala bayi tidak sempat moulage karena kepala cepat melewati panggul Caput (edema bagian terbawah) terbentuk di bokong. Genitalia externa membengkak Keluarnya meconium pada presbo bukan berarti ada gawat janin seperti pada presentasi kepala. Meconium keluar dari usus Karena uterus menekan bagian bawah tubuh janin terhadap panggul ibu.
2.2.4    Diagnosis kedudukan
Pemeriksaan Abdominal Letaknya adalah memanjang Diatas panggul teraba masssa lunak, irreguler, dan tidak merasa kepala. Dicurigai bokong. Pada presbo murni otot-otot paha teregang diatas tulang-tulang dibawahnya. Memberikan gambaran keras menyerupai kepala dan menyebabkan kesalahan diagnostic. Punggung ada disebelah kanan dekat garis tengah. Bagian-bagian kecil ada disebelah kiri, jauh dari garis tengah dan belakang.
Kepala akan teraba sebagai sesuatu yang keras, bundar, dan melenting pada fundus uteri. Tonjolan kepala tidak ada dan bokong tidak dapat dipantulkan. Bokong harus dibedakan dari muka karena pada letak muka jika caput succedaneum besar, muka dapat disangka bokong karena kedua tulang pipi dapat menyerupai tubera ossis ischii, dagu menyerupai ujung os sakrum, sedangkan mulut disangka anus. Yang menentukan ialah bentuk os sakrum yang mempunyai deretan prosesus spinosus yang disebut krista sakralis media.
Denyut jantung janin Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat. DJJ terdengar keras pada atau diatas umbilicus dan pada sisi yang sama dengan punggung. Pada RSA (Right Sacrum Anterior) DJJ terdengar paling keras di kuadran kanan atas perut ibu.
2.2.5    Pemerikasaan Vaginal
Bagian terendah teraba tinggi Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan frontanella Bagian terendah teraba lunak dan irregular. Anus dan tuber ischiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikira muka Jika pembukaan sudah besar, pada pemeriksaan dalam dapat teraba 3 tonjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os sakrum, sedangkan os sakrum dapat dikenal sebagi tulang yang meruncing dengan deretan prosesus ditengah-tengah tulang tersebut. Kadang-kadang pada presbo murni sacrum tertarik kebawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan dengan kepala oleh karena tulang yang keras. Sacrum ada di kuadran kanan depan panggul, dan diameter bitrochanterica ada pada diameter obliqua kanan. Kadang-kadang teraba kaki (kecuali presbo murni tidak teraba) dan harus dibedakan dengan tangan.
2.2.6    Pemeriksaan sinar-X
Sinar-X berguna baik untuk menegakkan diagnosis maupun untuk memperkirakan ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Pemeriksaan sinar-X harus dikerjakan pada semua primigravida dan pada multipara yang mempunyai riwayat persalinan sukar atau bayi-bayi yang dilahirkan sebelumnya kecil semua. Sinar-X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-kelainan seperti hydrocephalus.
Prognosis PresBo Ibu Bila terjadi persalinan spontan prognosis ibu adalah baik. Laserasi tractus genitalis dan perdarahan dapat disebabkan oleh persalinan yang terlalu cepat dan dipaksakan melalui panggul yang terlampau kecil atau melalui bagian-bagian lunak yang belum cukup terbuka.
Janin Mortalitas kasar janin anatar 10 dan 20 persen. Sebab utama kematian bayi adalah prematuritas (30 persen dibanding dengan 10 persen pada presentasi kepala). Kelainan kongenital dua kali lebih sering pada presbo dibandingkan presentasi kepala dan mempunyai andil dalam kematian janin.apalagi bila ditangani penolong yang belum berpengalaman maka risikonya lebih tinggi.
Sebab-sebab kematian atau perlukaan bayi :
  • Asphyxsia
  • Trauma pada tulang kepala dan otak
  • Kerusakan akibat pertolongan yang kasar pada persalinan
  • Ukuran bayi
  • Kelainan kongenital
  • Pecahnya ketuban (kematian perinatal bayi cukup bulan naik 3 X lipat bila jarak waktu pecahnya ketubang dengan kelahiran anak > dari 24 jam. Jika periode laten antara pcahnya ketuban dengan permulaan persalinan > dari 12 jam, kematian janin naik 3 X utk primigravida dan 5 X untuk multipara. Angka-angka ini tidak berlaku bagi bayi2 prematur)

2.2.7    Klasifikasi Kelahiran Bokong yaitu :
1. Kelahiran per vaginam
  • Persalinan bokong spontan : bayi dikeluarkan dengan tenaga alamiah ibu tanpa bantuan
  • Persalinan bokong dengan pertolongan (ekstraksi bokong sebagian) ; bayi dilahirkan sampai pusat dengan tenaga alamiah ibu, bagian lain dikeluarkan oleh penolong
  • Ekstraksi bokong total : seluruh badan bayi dikeluarkan oleh penolong
    Syarat :

o   Tidak ada indikasi lain untuk bedah caesarea
o   Letak presbo sempurna
o   BB 2500-3800 gr oleh 2 pemeriksa
o   UK 36 mgg/ >
o   Tidak ada malformasi/ kemabar
o   Personalia medik memadai
o   Pelvimetri sinar X / klinis normal.


2. Sectio caesarea
Insidensinya sekitar 10 %. Dengan indikasi :
Letak bokong sempurna dengan perkiraan BB janin < dari 200 gr / > dari 3800 gr/ UK < dari 36 mgg Kepala janin dalam sikap hiperekstensi DM yg tergantung insulin
Bagian terbawah masih melayang Kesempitan panggul Riwayat persalinan sukar Terdapat indikasi obstetrik lain untuk bedah caesarea
.

2.3       PERSALINAN CAESAR
Sebagian besar wanita merencanakan persalinan pervaginam atau normal, tetapi persalinan Caesar selalu menjadi suatu kemungkinan. Dengan bedah Caesar bayi dilahirkan melalui insisi yang dibuat pada dinding perut dan rahim ibu.
Alasan Bedah Caesar adalah Persalinan Bedah Caesar yang selanjutnya disebut SC, dilakukan karena banyak alasan. Alasan yang paling sering adalah persalinan SC sebelumnya. Akan tetapi beberapa wanita yang pernah menjalani SC dapat menjalani persalinan pervaginam setelah SC. Terdapat beberapa risiko pada bekas operasi internal dari bedah Caesar sebelumnya yang dapat meregang dan terbuka selama sakit persalinan dan kelahiran berikutnya, dengan konsekuensi yang serius. Akan tetapi jika kehamilan dan sakit persalinan dimonitor dengan teliti, seorang wanita dapat menjalani persalinan pervaginam yang normal.
Persalinan SC diperlukan jika bayi anda terlalu besar untuk melalui jalan lahir. Keadaan ini disebut cephalo-pelvic disproportion (CPD). CPD mungkin diduga selama kehamilan, tetapi biasanya sakit persalinan harus diawali sebelum dapat ditegaskan.
Janin yang tertekan merupakan alasan lain untuk bedah SC. Para dokter menggunakan monitor janin selama sakit persalinan untuk mengamati DJJ dan responnya terhadap sakit persalinan. Jika DJJ mengindikasikan bayi mengalami masalah dengan kontraksi sakit persalinan, bedah SC diperlukan demi kesehatan bayi. Jika tali pusat tertekan, bedah SC mungkin diperlukan. Tali pusat dapat keluar lebih dulu atau bayi dapat menekan bagian tali pusat. Ini keadaan yang membahayakan karena tali pusat yang tertekan dapat memotong persediaan darah pada bayi.
Tindakan SC diperlukan jika bayi dalam presentasi bokong (breech presentation), yang berarti kaki atau bokong bayi memasuki jalan lahir terlebih dahulu. Melahirkan bahu dan kepala setelah tubuh bayi dapat membahayakan kepala atau leher bayi khususnya pada persalinan anak pertama. Abrupsi plasanta atau plasenta previa juga merupakan indikasi untuk dilakukannya tindakan SC. Jika plasenta terpisah dari rahim sebelum persalinan (abrupsi plasenta), bayi kehilangan persediaan oksigen dan zat gizi. Hal ini terdiagnosis saat seorang wanita mengalami perdarahan vaginal berat. Jika plasenta menutupi jalan lahir (placenta previa), bayi tidak dapat dilahirkan dengan cara lain.

2.3.1    Cara pembedahan caesar
Sebelum dilakukan pembedahan , pasien diberikan anestesi terlebih dahulu baik secara epidural atau spinal oleh ahli anestesi dan diberikan obat-obat yang diperlukan.
Dengan SC, insisi dibuat melalui kulit dinding perut hingga rahim. Dinding rahim dibedah, kemudian kantong amniotic yang mengandung bayi dan plasenta dibedah dan lahirkan bayi yang kemudian disertai dengan lahirnya plasenta. Rahim ditutup dalam lapisan dengan jahitan yang menyatu dengan kulit itu sendiri.
Sebagian persalinan cesar yang dilakukan sekarang adalah caesar bagian bawah cervik atau caesar transversal rendah.  Dulu, caesar sering dilakukan dengan insisi klasik, yaitu rahim dibedah pada pertengahan. Insisi ini tidak sembuh sebaik insisi serviks-bawah karena insisi ini dilakukan pada bagian otot rahim, sehingga cenderung terbuka karena kontraksi (dalam persalinan pervaginam setelah persalinan cesar) dapat menyebabkan perdarahan hebat dan membahayakan bayi. Jika ibu memiliki riwayat persalinan cesar klasik sebelumnya, maka persalinan cesar merupakan indikasi pula untuk persalinan selanjutnya.
Insisi-T adalah tipe insisi bedah cesar yang lain. Insisi ini membedah rahim seperti membentuk huruf T yang ditujukan untuk memberikan ruang lebih banyak untuk mengeluarkan bayi. Tapi insisi dengan tipe ini lebih mudah pecah daripada tipe insisi lainnya.

2.3.2    Keuntungan dan Kerugian SC
Keuntungan Melahirkan bayi dengan sehat dan selamat
Menghindari rasa sakit pada proses persalinan normal atau persalinan pervaginam
Kerugian Meningkatkan risiko terjadinya infeksi, perdarahan, syok hipovolemik
Kemungkinan pembekuan darah dan luka pada organ lain, seperti kandung kemih, atau rectum. Waktu pemulihan lebih lama daripada persalinan normal, untuk pemulihan total persalinan cesar dapat mencapai 4 hingga 6 mingggu.
Untuk dapat mengetahui apakah tindakan SC diindikasikan dalam persalinan, maka hal yang penting untuk dilakukan bagi ibu hamil adalah memeriksakan kehamilannya secara teratur dan komprehensif, melakukan USG pada trimester akhir kehamilan jika memungkinkan, pada tenaga kesehatan yang berkompeten seperti bidan atau dokter ahli kandungan.





























BAB III  
TINJAUAN KASUS

3.1       Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Sectio Caesaria Pada Ny.
P Atas Indikasi
Ketuban Pecah Dini, Presentasi Bokong.
Tanggal Masuk : 29 januari 2010
Tempat : Di BPS Hj.Rosdiana Am.keb
No. register : 027681

3.1.1    PENGKAJIAN
Tanggal : 10 Februari 2011 Jam : 07.15 WIB

DATA SUBYEKTIF
1. Identitas

Nama ibu                     : Ny. P            
Umur                           : 25 tahun
Suku/bangsa                : Aceh/Indonesia
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SMP
Pekerjaan                     : IRT
Alamat                        : Desa lhoek kulam

Nama suami                : Tn D
Umur                           : 26 Thn
Suku/bangsa                : Aceh / Indonesia
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SMP
Pekerjaan                     : Swasta
Alamat                        : Desa lhoek lulam

2. Keluhan utama pada waktu masuk :
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak pukul 02.00 dan keluar cairan dari vagina sejak pukul 01.00 WIB

3. Data Kebidanan
    a. Riwayat menstruasi
Menarche                    : 15 tahun
Banyaknya                  : ± 3 kali ganti tela / hari
Siklus                          : 28 hari
Keluhan                       : tidak ada
Jenis dan warna           : encer dan merah kehitaman
Lamanya                     : ± 6 hari

     b. Status Perkawinan
Kawin / tidak kawin               : kawin syah
Usia kawin pertama                : 24 tahun
Lama perkawinan                    : 1 tahun
    c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No Kehamilan Umur               : -
kehamilan Tanggal                  : -
partus Jenis                              : -
partus Tempat                         : -
partus Penolong Penyulit        : -
Keadaan anak dan nifas yang lalu
:  -
No. Anak Nifas
                      : -
Jenis
kelamin BB (gram) PB (cm) Keadaan Laktasi Perdarahan Nifas (hari) Keterangan                             : -

     d. Riwayat Kehamilan sekarang
HPMT                         : lupa
Keluhan                       : ibu mengatakan mengalami mual muntah di awal kehamilan
ANC                           : 7 kali, di bidan, TT : 2 kali

     e. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB jenis apapun

4. Data kesehatan
    a. Data kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit DM, hipertensi, stroke, jantung, hepatitis B, asma, TBC, dll.
    b. Data kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit DM, hipertensi, stroke, jantung, hepatitis B, asma, TBC, dll.
    c. Data kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit DM, hipertensi, stroke, jantung, hepatitis B, asma, TBC, dll.
5. Data kebiasaan sehari-hari
No.
Sebelum hamil Selama hamil
1. Nutrisi                    
- Makan                                   : ± 3 kali / hari
- Minum                     
            : ± 7-8 gelas / hari
- Jenis makanan          
            : Nasi, sayur, lauk-pauk, buah
-Makanan pantang     
            : Tidak ada
- Alergi makanan        
            : ± 3-4 kali / hari

2. Eliminasi
- BAK Frekuensi Warna  Bau
: ± 4-5 kali / hari, Kuning jernih
- BAB Frekuensi Konsistensi
: ± 1 kali / hari, lunak

3. Istirahat
- Tidur siang                : ± 2 jam
- Tidur malam              : ± 6 jam
- Keluhan                    : Tidak ada

4. Personal hygiene
- Mandi                                               : 2 kali / hari
- Keramas                                            : 3-4 kali / minggu      
- Gosok gigi                                        : 3 kali / hari
- Ganti baju dan pakaian dalam          : 2-3 kali / hari

5. Seksual
- Frekuensi                                          : ± 2-3 kali / minggu
- Keluhan                                            : Tidak ada

6.
Data psikososial dan agama

a. Hubungan ibu dengan keluarga
    Ibu mengatakan hubungannya dengan keluarga baik, keluarganya harmonis.
b. Hubungan dengan masyarakat
    Ibu mengatakan hubungannya dengan masyarakat baik, ibu aktif mengikuti   
    kegiatan sosial di desanya.
c. Kegiatan ibadah
    Ibu mengatakan bahwa ibu rajin sholat 5 waktu dan sering mengikuti pengajian di  
    desanya.

7. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Ø  Keadaan umum : Baik
Ø  Kesadaran        : Composmentis
Ø  Vital sign          : -
Ø  Tekanan darah  : 120/80 mmHg Respirasi : 20 x/menit
Ø  Nadi                 : 84 x/menit
Ø  Suhu                             : 36,5 oC
Ø  Tinggi badan                : 157 cm
Ø  BB sekarang                 : 65 kg
Ø  BB sebelum hamil        : 57 kg
Ø  LILA                            : 26 cm


2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Ø  Rambut                         : hitam kemerahan, lurus, bersih, tidak berketombe
Ø  Muka                            : tidak oedem, tidak pucat
Ø  Mata                             : conjunctiva merah muda (tidak anemis), sklera putih  
  (tidak ikterik)
Ø  Hidung                                     : tidak ada polip, bersih
Ø  Telinga                          : simetris, tidak mengeluarkan serumen
b. Leher
Ø  Thyroid                         : tidak terdapat pembengkakan kelenjar thyroid
Ø  Kelenjar getah bening : tidak terdapat pembengkakan kelenjar getah bening
c. Dada
Ø  Mammae                       : simetris, puting susu menonjol, areola hiperpigmentasi
Ø  Axilla                            : tidak ada pembengkakan
d. Abdomen
1. Inspeksi
Pembesaran                 : memanjang, oblique
Linea alba / nigra         : terdapat linea nigra
Striae albican / livide   : terdapat striae livide
Bekas operasi              : tidak ada bekas luka operasi

2. Palpasi
Kontraksi                    : kuat, durasi 30”-40”, frekuensi 2 kali / 10 menit
Leopold I                    : TFU 32 cm, pada fundus teraba bulat melenting (kepala)
Leopold II                   : dinding perut lateral kiri teraba bagian memanjang (puki)
Leopold III                 : bagian bawah rahim teraba bulat, lunak, tidak melenting
Leopold IV                 : bagian terbawah janin belum masuk panggul
3. Auskultasi
DJJ                              : frekuensi 136 x/menit, teratur ( dopler )
             Punctum maximum terdengar jelas di kuadran kiri atas pusat
e. Genital
Pengeluaran                 : terdapat pengeluaran lendir darah, air ketuban
Inspekulo                    : tidak dilakukan
VT                               : Vulva tenang, porcio tebal, pembukaan 3 cm, ketuban (-),
   presentasi  bokong,bagian terendah di Hodge II,air ketuban(+)
f. Ekstremitas
Atas                             : tidak oedem
Bawah                         : tidak oedem, tidak ada varises

8. Data Penunjang

1. Laboratorium


Hasil:
Gol darah        : A
HbSAg            : (-)
HGB               : 12,0 g/dL
RBC                : 4,16 x 106 /uL
WBC               : 8,9 x 103 /uL
HCT                : 34,5 %
PLT                 : 257 x 103 /uL
MCH               : 28,8 pg
MCV               : 83 EL
MCHC            : 34,7 g / dL












3.1.2    INTERPRETASI DATA

Tanggal : 10 Februari 2011 Jam : 07.30 WIB

1. Diagnosa Kebidanan
Ny. P umur 25 tahun hamil aterm, janin hidup intra uteri, presbo, bagian terendah janin di Hodge II, inpartu kala I fase laten dengan ketuban pecah dini
Dasar :

S :
Ibu mengatakan bahwa ini kehamilan yang pertama
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak tanggal 10 Februari 2011 pukul 02.00 WIB
Ibu mengatakan bahwa air ketuban sudah merembes keluar sejak pukul 01.00 WIB

O :
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Vital sign                     :
Tekanan darah             : 120/80 mmhg Suhu : 36,5 ºC
Nadi                            : 84 kali/menit Respirasi : 20 kali/menit
Palpasi                         :
Kontraksi                    : kuat, durasi 30-40 detik, frekuensi 2 kali/10 menit
Leopold I                    : TFU 32 cm, teraba kepala
Leopold II                   : puki
Leopold III                 : teraba bokong
Leopold IV                 : bagian terendah sudah masuk PAP
Auskultasi                   :
DJJ                              : 136 kali/ menit ( dopler )
Punctum maximum     : kuadran kiri atas pusat
VT                               : Vulva tenang, portio tebal, pembukaan 3 jari, selaput ketuban (-),
presbo, penurunan bagian terendah di Hodge II, lendir darah (+), air   
ketuban (+)



2. Masalah
Ibu merasa cemas dan kesakitan
DASAR          : Ibu khawatir terhadap kelainan yang terjadi pada kehamilannya

3. Kebutuhan
KIE tentang tindakan operatif yang akan dilakukan pada ibu
DASAR          : Ibu tidak mengetahui tentang bahaya yang akan terjadi pada dirinya serta bayi
  bila dilakukan persalinan secara spontan pervaginam

DIAGNOSA POTENSIAL
ACH ( after coming head )

ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan DSOG untuk dilakukan tindakan SC

PERENCANAAN
Tanggal : 10 Februari 2011 Jam : 07.45 WIB

  1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan janin
  2. Inform consent
  3. Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Obsgyn dan Dokter Spesialis Anestesi
  4. Persiapan pasien
  5. Persiapan alat
  6. Persiapan obat
  7. Pelaksanaan tindakan sectio caesaria

3.1.3    IMPLEMENTASI
Tanggal : 10 Februari 2011 Jam : 07.50 WIB
  1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu mengalami kelainan pada presentasi janin dan ketuban telah pecah sehingga memerlukan tindakan SC
  2. Meminta keluarga untuk menandatangani lembar inform consent sebagai bukti persetujuan dilakukan rawat inap serta tindakan SC.
  3. Melakukan kolaborasi dengan Dokter Sp OG dan Dokter SpAn untuk pemberian terapi serta tindakan SC.
  4. Melakukan persiapan pada pasien, yaitu :
Ø  memasang infus RL 500 ml ( mengguyur ) sebanyak 2 plabot kemudian disambung 1 plabot infuse RL 20 tpm
Ø  memberikan injeksi criax 1 gr/IV
Ø  melakukan sceren ( cukur pubis ) pada ibu
Ø  memasang DC yang disambung urine bag
Ø  mengantar pasien ke kamar operasi
Ø  mengganti baju pasien dengan baju operasi
Ø  memberikan support psikologis pada ibu
  1. Melakukan persiapan alat, yaitu :


Operasi set
Incubator
Alat suction
Kain bersih 2 buah
Pembalut
Tempat placenta
Gurita ibu
Pakaian bayi
Underpad
Spuit 3 cc, 5 cc, 10 cc
Spinal needle
Masker
Handscone
Mes
HR 37 S
Kassa
Betadine
Alcohol
Saflon



  1. Melakukan persiapan obat yang dibutuhkan, yaitu :


SA
myloz
bucain 10 cc
O2
Myotonic
Induksin
Novalgin
Primperan
Meylon
Kalnex
Al-F
Salticin
Extrace
Xevolac
farnat


  1. Melaksanakan SC oleh DSOG dan tim OK





3.1.4    EVALUASI

Tanggal :10 Februari 2011 Jam : 09.15 WIB
Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis
Vital sign                     : -
Tekanan darah             : 110/80 mmhg Suhu : 36,5 ºC
Nadi                            : 80 kali/menit Respirasi : 20 kali/menit
Ø  Perdarahan pervaginam berupa lokhea rubra, warna merah kecoklatan
Ø  Ibu dan keluarga telah mengetahui tentang kondisi ibu dan janin
Ø  Telah dilakukan inform consent dengan keluarga pasien
Ø  Telah dilakukan kolaborasi dengan Dokter Sp OG dan Dokter Sp An
Ø  Pasien telah disiapkan pre operasi, yaitu :
-           terpasang infuse RL 500 ml
-           telah diberikan injeksi criax 1 gr/IV
-           telah dilakukan sceren
-           terpasang duer cateter yang disambungkan dengan urine bag
-           paseien telah dibawa ke ruang operasi
-           baju pasien telah diganti dengan baju operasi
-           ibu siap menjalani SC
Ø  Peralatan telah disiapkan, Obat-obatan telah disiapkan

Telah dilaksanakan SC pada tanggal 10 Februari 2011 jam 08.30-09.15 WIB
Telah lahir bayi dengan jenis kelamin laki-laki pada tanggal 10 Februari 2011 jam 08.45, BB 3200 gram, PB 49 cm, LK/LD : 34 cm/33 cm, A/S : 6, 8, 9. placenta lahir kesan lengkap pada jam 08.50 WIB bentuk cakram, panjang tali pusat ± 45 cm, insersi centralis, berat placenta ± 500 gram.

3.1.5    DATA PERKEMBANGAN KALA IV
Tanggal : 10 Februari 2011 Jam : 09.15 WIB
S :
Ibu mengatakan merasa kedinginan
Ibu mengatakan merasa nyeri pada luka post SC
Ibu mengatakan merasa lemas dan pusing

O :
keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis
Vital sign                     :

Tekanan darah             : 110/80 mmhg Suhu : 36,5 ºC
Nadi                            : 80 kali/menit Respirasi : 20 kali/menit
Perdarahan pervaginam berupa lokhea rubra, warna merah kecoklatan
Telah lahir bayi dengan jenis kelamin laki-laki pada tanggal 10 Februari 2011 jam 08.45, BB 3200 gram, PB 49 cm, LK/LD : 34 cm/33 cm, A/S : 6, 8, 9.
Placenta lahir kesan lengkap pada jam 08.50 bentuk cakram, panjang tali pusat ± 45 cm, insersi centralis, berat placenta ± 500 gram.
A :
Ny. P umur 25 tahun  inpartu kala IV
P :
- Observasi KU dan VS
- Observasi perdarahan
- Informasikan tentang keadaan ibu
- KIE tentang nutrisi ibu

3.1.6    EVALUASI
Tanggal           : 10 Februari 2011 Jam : 11.15 WIB
Hasil observasi KU, vital sign dan perdarahan, yaitu :
No Waktu TD (mmhg) Nadi (x/mnt) Suhu (ºC) TFU Kontraksi uterus Kandung kemih Perdarahan ( cc )
09.30 110/80 80 2 jari ↓pusat keras 300 cc ± 50
09.45 110/80 80 2 jari ↓pusat keras 350 cc ± 30
10.00 120/80 84 2 jari ↓pusat keras 400 cc ± 25
10.15 120/70 80 2 jari ↓pusat keras 430 cc ± 20
10.45 120/70 84 2 jari ↓pusat keras 480 cc ± 10
11.15 120/70 84 2 jari ↓pusat keras 550 cc ± 10

Urine yang tertampung dalam urine bag pada pukul 11.15 sejumlah 550 cc.
Telah dijelaskan pada ibu bahwa rasa dingin dan pusing merupakan pengaruh dari obat anestesi/obat bius yang telah diberikan sebelum operasi, Ibu telah mengetahui kapan ibu boleh mulai minum yaitu ± 6 jam post partum dan ibu tidak merasa mual ataupun muntah.

BAB IV PENUTUP

4.1       Kesimpulan
Tujuan utama pertolongan terhadap persalinan dengan ketuban pecah dini dan presentasi bokong adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi yang bisa terancam kematian. Sampai saat ini penyebab dari PROM tidak atau masih belum jelas, maka preventif tidak dapat dilakukan dalam usaha menekan infeksi, sedangkan untuk kelahiran sungsang atau presentasi bokong disebabkan Implantasi placenta di fundus atau di cornu uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong, untuk hal tersebut dapat diketahui dengan Diagnosis kedudukan, Pemerikasaan Vaginal dan Pemeriksaan sinar-X, walaupun Sebagian besar wanita merencanakan persalinan pervaginam atau normal, tetapi persalinan Caesar selalu menjadi suatu kemungkinan jika terjadinya presentasi bokong. Dengan bedah Caesar bayi dilahirkan melalui insisi yang dibuat pada dinding perut dan rahim ibu.





















DAFTAR PUSTAKA

Mochtar,  Rustam. 1998. Sinopsis  Obstetri.  Jakarta :          
EGC

Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Varney, Helen. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta :
EGC

Stoppard, Miriam. 2009. Buku Pintar Kehamilan Minggu per Minggu. Jakarta :
Mitra Media.