Monday, February 18, 2013

KONTRASEPSI PIL


 

A. Pengertian

Kontrasepsi Pil adalah pencegahan kehamilan atau pencegahan konsepsi. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dapat dilakukan, antara lain penggunaan pil KB/ kontrasepsi oral, suntikan atau intravaginal, penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/implan), operasi (tubektomi, vasektomi) atau dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermisid. Dari sekian banyak cara tersebut, penggunaan obat hormonal oral atau suntikan dan alat kontrasepsi dalam rahim, merupakan cara yang paling banyak digunakan karena sudah lama dikenal dan efetivitasnya sebagai kontrasepsi cukup tinggi.

B.  Kontrasepsi Oral

Ada 4 pil KB / kontrasepsi oral :
  1. Pil KB / kontrasepsi oral tipe kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil KB / kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB / kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari.
Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kb / kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat.
Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.
  1. Pil KB / kontrasepsi oral tipe sekuensial
Terdiri dari 14-15 pil KB / kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
  1. Pil KB / kontrasepsi oral tipe pil mini
Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi
  1. Pil KB / kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pil)
Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.
C.    Keunggulan
Pil KB plus CPA dapat mengatur hormon estrogen dan progesteron (hormon reproduktif) serta hormon androgen (penyebab jerawat dengan memproduksi minyak berlebihan pada kulit). Pil KB plus CPA menghambat estrogen alami dan produksi progesteron oleh ovarium sehingga menghambat pertumbuhan dan pelepasan folike. Selain itu, pil KB plus CPA juga memblok efek androgen dan mengurangi jerawat baru dan bintik hitam. "Oleh karena itu," lanjut Frizar, "pil KB dengan CPA merupakan pilihan bagi wanita yang membutuhkan kontrasepsi dan ingin memiliki kulit yang bersih".


D.    Efek Pil Kb, Mitos Atau Fakta
Begitu banyak mitos berkembang seputar pil KB (Keluarga Berencana). Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) pun masih diliputi mitos seperti pil KB menyebabkan kegemukan, atau bikin kandungan kering. Survei Women's Health di AS menyatakan 61 persen responden yakin pil KB menaikkan berat badan.
Faktanya, tidak semua pil KB menyebabkan timbangan badan meningkat. Survei itu membuktikan jumlah yang sama untuk perempuan yang kelebihan berat badan dan yang menurun berat badannya.

Sementara data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menunjukkan ada peningkatan hanya dua kilogram dalam siklus pemakaian pil KB selama 36 bulan (tiga tahun). Kenaikan berat badan itu yang benar-benar ditimbulkan dari pil tersebut, bukan karena makan. Ada juga mitos kandungan kering, lantaran meminum pil itu menstruasi menjadi lebih sedikit dan lebih pendek. Faktanya, pil KB bekerja sedemikian rupa hingga hormonnya diatur agar siklus berjalan seperti itu. "Itu termasuk mitos yang banyak dihembuskan," ungkap Wakil Ketua II PKBI, Sarsanto dalam perbincangan mengenai kegemukan dan kandungan kering dengan SH di Jakarta belum lama ini.

            Termasuk mitos pil KB sebagai pencetus kanker payudara. Menurut Sarsanto, ternyata perbandingannya sama antara orang yang minum pil kena kanker dan yang tidak minum pil. Hal yang serupa dilansir oleh National Cancer Institute yang menunjukkan tidak ada peningkatan signifikan risiko terkena kanker payudara pada perempuan 35-64 tahun yang tengah ataupun pernah menggunakan pil KB. Malah institut itu membuktikan kontrasepsi oral ini dapat mengurangi risiko kanker ovarium. Pendapat yang serupa diungkapkan Sarsanto.
E.     Jinis
1.      Jenis alat Kontrasepsi tsb  antara lain :
a.              Kondom.
b.            Diafragma.
c.             Kondom Wanita.
d.            Suntikan.
e.             Susuk.
f.             IUD / AKDR (Alat kontrasepsi dalam Rahim)
g.            Pil spermisida (obat pembunuh sperma)

2.      Akdr / Iud (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Alat ini terbuat dari plastik dan tembaga yang berbentuk T (oleh karena nya disebut Cuper T ), alat ini dengan suatu prosedur sederhana dimasukkan kedalam rahim. Alat ini berfungsi untuk mencegah bersemai nya sel telur yang telah dibuahi di dalam Rahim. Alat ini cukup Efektif dengan kemampuan sampai  97 - 98 %  dalam mencegah kehamilan , adapun lama pemakaiannya dapat sampai  4 - 5  tahun ,setelah itu kamu harus ganti dengan yang baru.      

Alat ini berfungsi untuk mencegah bersemainya sel telur yang telah dibuahi di dalam Rahim. Alat ini cukup Efektif dengan kemampuan sampai  97 - 98 %  dalam mencegah kehamilan, adapun lama pemakaiannya dapat sampai  4 - 5  tahun ,setelah itu kamu harus ganti dengan yang baru. Selama pemakaian ybs akan diajarkan bagaimana memeriksa sendiri. Apakah alat Kontrasepsi tsb masih berada dalam Rahim dengan cara meraba benang AKDR / IUD  tsb di dalam Vagina.


3.      Pil / Tablet :

Pil / tablet kontrasepsi mengandung hormon sintetik yang berfungsi un-tuk mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur dan mengentalkan cairan leher Rahim. Sehingga menghambat sperma untuk masuk lebih jauh ke dalam Rahim. Pil Kontrasepsi ini dipasaran tersedia dalam berbagai jenis / merek dengan berbagai macam komposisi kadar hormonnya. Pada umumnya pil ini terdiri dari 28 pil  yang terdiri dari 21 pil yang berisi hormon dan 7 pil yang tidak berisi hormon. Pemakai diharuskan minum pil tsb setiap hari 1 pil dimulai dengan pil dengan tanda urutan pertama.  Efektifitas pil ini dapat mencapai  98 - 99 persen ,pil ini dinyatakan aman selama pemakaian dibawah pengawasan dokter.
F.                 Mamfaat
Banyak alat konstrasepsi yang digunakan untuk mengendalikan kehamilan. Mulai dari cara alami tanpa menggunakan alat, seperti dengan sistem kalender atau pantang berkala, hingga menggunakan kondom, spiral, suntik atau pil. Masing-masing ada saja keluhan efek sampingnya. Bila kita membicarakan masalah hormon yang terlintas di dalam pikiran  kita adalah sesuatu yang berhubungan dengan seks. Beberapa kalangan merasa tabu untuk membicarakannya. Padahal zat satu ini sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, lelaki maupun perempuan. Dan pada perempuan, hormon ternyata sangat membantu mereka dalam meningkatkan kualitas hidup.
Hormon bukan hanya menjadi penanda kematangan usia seseorang, namun juga telah direkayasa menjadi obat-obat tertentu. Obat kontrasepsi bagi perempuan misalnya, merupakan hormon sintetis yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu mengendalikan masa ovulasi.
Kontrasepsi mana yang efektif dan lebih aman digunakan?  Pil kontrasepsi membuat kesuburan akan kembali dengan cepat dan memiliki manfaat tambahan (nonkonsentraseptif). Supaya lebih maksimal penggunaannya harus dilakukan secara konsisten dan diminum setiap hari.
Untuk mengendalikan kehamilan di Indonesia  pil KB bukan pilihan utama bagi wanita. Persentasinya lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik. Berdasar data yang ada, pada th 2003 ada 35,2 persen pengguna kontrasepsi suntikan di Indonesia sedang pil KB hanya 34,57  persen . Selebihnya, IUD 15,8 persen, implant 10,2 persen, sterilisasi 5,5 persen, dan kontrasepsi lain 1,0 persen.



0 comments:

Post a Comment