Berbuka Puasalah dengan Doa-doa Berikut
Ini
Do’a pertama:
Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa berbuka
puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ،
وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa
tsabatal ajru insya Allah-ed.” [Telah hilanglah dahaga, telah basahlah
kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits
shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat
Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678) [Syarah Hisnul Muslim, bab Dua’ ‘inda Ifthari
ash-Shaim, hadits no. 176}.
Periwayat hadits adalah Abdullah bin Umar radhiyallahu
‘anhuma. Pada awal hadits terdapat redaksi, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Jika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan ….‘”
Yang dimaksud dengan إذا أفطر
adalah setelah makan atau minum yang menandakan bahwa orang
yang berpuasa tersebut telah “membatalkan” puasanya (berbuka puasa) pada
waktunya (waktu berbuka). Oleh karena itu doa ini tidak dibaca sebelum makan
atau minum saat berbuka. Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan
“bismillah”
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ
اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى
أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian
makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk
menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi
awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.
(HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi
mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)
Adapun ucapan وثبت الأجر
maksudnya “telah hilanglah kelelahan dan telah diperolehlah pahala”, ini
merupakan bentuk motivasi untuk beribadah. Maka, kelelahan menjadi hilang dan
pergi, dan pahala berjumlah banyak telah ditetapkan bagi orang yang telah
berpuasa tersebut.
Do’a kedua:
Adapun doa yang lain yang merupakan atsar dari
perkataan Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash radhiyallahu ‘anhuma adalah,
اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْألُكَ بِرَحْمَتِكَ
الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أنْ تَغْفِرَ لِيْ
“Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii
wasi’at kulla syain an taghfirolii”
[Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi
segala sesuatu, yang dengannya engkau mengampuni aku](HR. Ibnu Majah: 1/557,
no. 1753; dinilai hasan oleh al-Hafizh dalam takhrij beliau
untuk kitab al-Adzkar; lihat Syarah al-Adzkar: 4/342) [8]Syarah Hisnul Muslim,
bab Dua’ ‘inda Ifthari ash-Shaim, hadits no. 177.
Sedangkan Do'a
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ
أَفْطَرْت
”Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan
rezeki-Mu aku berbuka.”
Doa ini Dhoif (lemah) hingga tidak boleh
diamalkan karena bukan merupakn Hadits yg shahih atau Hasan
Mari kita amalkan Do'a yang sesuai dengan
Syariat dan Contoh dari Nabi Shallallahu alahi wasallam karena dengan
mengamalkan Do'a yang Shahih berarti kita mencintai Rasullullah Shallallahu
alahi wasallam karena kita telah mengikuti perintahnya. Insya Allah amin
0 comments:
Post a Comment