Hak-hak Suami
- Suami adalah pemimpin rumah tangga “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita)..”(An-Nisa’: 34)
- Suami dipatuhi dan tidak boleh ditentang
- Tanpa izin suami, isteri tidak boleh mensedekahkan harta suami, dan tidak boleh berpuasa sunnah.
- Suami harus dilayani oleh isteri dalam hubungan badan kecuali uzur, dan isteri tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya. Rasulullah saw bersabda: “Isteri harus patuh dan tidak menentangnya. Tidak mensedekahkan apapun yang ada di rumah suami tanpa izin sang suami. Tidak boleh berpuasa sunnah kecuali dengan izin suami. Tidak boleh menolak jika suaminya menginginkan dirinya walaupun ia sedang dalam kesulitan. Tidak diperkenankan keluar rumah kecuali dengan izin suami.” (Al-Faqih, 3:277)
- Menyalakan lampu dan menyambut suami di pintu
- Menyajikan makanan yang baik untuk suami
- Membawakan untuk suami bejana dan kain sapu tangan untuk mencuci tangan dan mukanya
- Tidak menolak keinginan suami hubungan badan kecuali dalam keadaan sakit
Rasulullah saw juga bersabda:
“Hak
suami atas isteri adalah isteri hendaknya menyalakan lampu untuknya, memasakkan
makanan, menyambutnya di pintu rumah saat ia datang, membawakan untuknya bejana
air dan kain sapu tangan lalu mencuci tangan dan mukanya, dan tidak menghindar
saat suami menginginkan dirinya kecuali ia sedang sakit.” (Makarim Al-Akhlaq: 215)
Rasulullah saw juga bersabda:
“(Ketahuilah)
bahwa wanita tidak pernah akan dikatakan telah menunaikan semua hak Allah
atasnya kecuali jika ia telah menunaikan kewajibannya kepada suami.” (Makarim Al-Akhlaq:215)
Hak-Hak Isteri - Isteri sebagai sumber sakinah, cinta dan kasih sayang. Suami harus menjaga kesuciannya. (QS Ar-Rum: 21)
- Isteri harus mendapat perlakukan yang baik “Ciptakan hubungan yang baik dengan isterimu.” ( Al-Nisa’ :19)
- Mendapat nafkah dari suami
- Mendapatkan pakaian dari suami
- Suami tidak boleh menyakiti dan membentaknya, Pada suatu hari Khaulah binti Aswad mendatangi Rasulullah saw dan bertanya tentang hak seorang isteri. Beliau menjawab: “Hak-hakmu atas suamimu adalah ia harus memberimu makan dengan kwalitas makanan yang ia makan dan memberimu pakaian seperti kwalitas yang ia pakai, tidak menampar wajahmu, dan tidak membentakmu” (Makarim Al-Akhlaq:218)
Rasulullah saw juga bersabda:
“Orang
yang bekerja untuk menghidupi keluarganya sama dengan orang yang pergi
berperang di jalan Allah.”. (Makarim Al-Akhlaq:218)
“Terkutuklah!
Terkutuklah orang yang tidak memberi nafkah kepada mereka yang menjadi tanggung
jawabnya.” (Makarim
Al-Akhlaq:218)
- Suami harus memuliakan dan bersikap lemah lembut
- Suami harus memaafkan kesalahannya
Cucu Rasulullah saw Imam Ali Zainal Abidin (sa)
berkata: “Adapun hak isteri, ketahuilah
sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menjadikan untukmu dia sebagai sumber
sakinah dan kasih sayang. Maka, hendaknya kau sadari hal itu sebagai nikmat
dari Allah yang harus kau muliakan dan bersikap lembut padanya, walaupun hakmu
atasnya lebih wajib baginya. Karena ia adalah keluargamu Engkau wajib
menyayanginya, memberi makan, memberi pakaian, dan memaafkan kesalahannya.”
Hak Istri Adalah Kewajiban Suami
Dalam Islam memberi nafkah kepada istri dan
anak dimasukkan dalam kategori ibadah. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, Rasulullah
SAW telah bersabda kepadanya, “Engkau tiada memberi belanja demi mencari ridha
Allah, melainkan pasti diberi pahala, sekalipun yang engkau suapkan ke dalam
mulut istrimu.” (HR. Bukhari Muslim) Bahkan nilai menghidupi anak dan istri itu
lebih utama dari pada menyumbangkan harta demi perjuangan Islam sekalipun,
sementara anak dan istri kelaparan. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Satu
dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah dan satu dinar yang
engkau belanjakan untuk istrimu, yang paling besar pahalanya ialah apa yang
engkau berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari Muslim) Istri berhak untuk
mendapatkan belanja sewajarnya, tergantung seberapa besar kemampuan suami.
Contohnya soal pangan dan pakaian. Kalau suami punya jatah makanan daging dan
keju misalnya, maka istri berhak pula untuk mendapatkan makanan sekualitas itu.
Sebaliknya bila sang suami cuma mampu membeli nasi dan ikan asin, istri pun tak
boleh menuntut untuk bisa makan ayam.
Begitu pula dalam hal memberi pakaian, harus yang sekualitas. Bukan karena
alasan suami sering keluar rumah, lantas dibelinya jas kemeja yang mahal-mahal
sementara istrinya di rumah dibelikan daster butut. Abu Sufyan adalah seorang
sahabat Rasulullah SAW yang cukup berada. Sayangnya, ia tergolong pelit. Saking
pelitnya, ia terlalu sedikit memberikan nafkah belanja kepada istrinya. Sang
istri pun nekad, mencuri dari saku suaminya. Dari Aisyah diceritakan, Hindun,
istri Abu Sufyan berkata kepada Nabi, “Sungguh Abu Sufyan adalah orang yang
kikir. Ia tidak memberiku belanja yang mencukupi bagi diriku dan anaknya,
sehingga aku terpaksa mengambil hartanya tanpa sepengetahuannya.” Nabi pun
menanggapi, “Ambillah sebanyak yang mencukupi dirimu dan anakmu dengan wajar.”
(HR. Bukhari dan Muslim) Tetapi sekali lagi, tetap disesuaikan dengan kemampuan
suami. Istri yang baik tak akan merengek-rengek meminta sesuatu yang tak kuat
dibeli oleh suaminya. Allah menerangkan dalam surah Ath-Thalaaq ayat 7 : “Hendaklah
orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah
kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar)
apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan
sesudah kesempitan.”
SEDEKAH ISTRI. Lalu bagaimana dengan istri yang bekerja dan dari
pekerjaannya itu ia bisa menopang biaya hidupnya? Apakah suami tetap
berkewajiban memberi nafkah?
Istri meminta atau tidak, memberi nafkah tetap menjadi tanggung jawab
seorang suami. Apakah kalau istri tidak minta lantas suami cuma
ongkang-ongkang? Enak betul kalau begitu.
Kendati istrinya berharta sekalipun, atau bergaji yang lumayana besar,
tanggungjawab suami tidak gugur begitu saja. Ia wajib untuk tetap bekerja
sekuat tenaga, walau dengan hasil minim, demi memenuhi tugas berat ini.
Alangkah malunya bila sang istri sibuk dengan kerjanya di kantor sementara
suaminya berleha-leha.
Apa sajakah yang harus dilakukan
Anda sebagai seorang suami kepada istri Anda agar dia berbahagia?1. Perjumpaan yang manis
Setelah pulang dari bekerja, kuliah atau
perjalanan jauh ataupun kegiatan lainnya yang telah memisahkan kalian, lakukan
tips berikut ini: Mulailah dengan salam/sapaan yang baikDimulai dari
“Assalamu’ala ikum” sambil menyunggingkan senyum, dan ikhlaskan hati Anda dan
berdoalah kepada Allah untuk istri Anda tersayang. Salam dan senyum adalah
sunnah, sedang mendoakan istri adalah kewajiban Anda. Jabat tangannya kalau
perlu cium juga pipinya dan tunda dulu niat Anda untuk menyampaikan berita yang
sekiranya tidak akan mengenakkan hatinya.
2. Ucapkan perkataan yang
baik
Dalam bertutur kata dengan istri Anda, pilih
kata-kata yang berdampak positif dan hindari yang berakibat negatif. Agar istri
Anda mengerti apa yang Anda katakan, ucapkan setiap perkataan dengan jelas dan
ulangi kata-kata Anda bila perlu. Berilah perhatian ketika Anda mendengarkan
ucapan atau ceritanya. Hal ini akan membuatnya merasa dihargai, sebagaimana
Anda juga merasa dihargai, apabila perkataaan Anda didengarkan dengan baik.
Panggillah dia dengan panggilan mesra yang disukainya, misalnya “sweet heart,
honey, sayang, Sholihah dan panggilan mesra lainnya. Kebiasaan ini akan
menambah kemesraan hubungan kalian.
3. Bersahabat dan santai
Jangan terlalu sibuk dengan urusan Anda sendiri,
sediakan waktu untuk bercengkrama bersamanya. Sampaikan padanya kabar-kabar
yang menyenangkan dan selalu ingatkan dia tentang kenangan indah bersamanya.
Dalam hal ini jangan terlalu serius, karena akan membuat kaku suasana.
Santailah sedikit, jangan perlakukan istri Anda seperti teman sejawat atau
bawahan Anda di tempat kerja.
4. Permainan dan Selingan
Agar kehidupan rumah tangga Anda tidak terlalu
monoton, selingi aktifitas Anda berdua dengan senda gurau dan pupuk selera
humor Anda. Lakukan permainan dan perlombaan olahraga atau selainnya, ajak dia
menonton pertunjukan atau hiburan yang halal dan jauhilah hal-hal yang haram
dari pilihan hiburan Anda.
5. Membantunya dalam
tugas kerumahtanggaan
Lakukan apa saja yang Anda bisa atau Anda sukai
guna menolongnya melakukan tugas rumah tangga, terutama kalau dia sakit atau
lelah. Hal yang juga penting adalah membuatnya merasa dihargai, karena Anda tak
pernah lupa memberi penghargaan atas kerja kerasnya di dalam menyelesaikan
tugas rumah tangga.
6. Musyawarah
Biasakan bermusyawarah khususnya dalam memecahkan
persoalan keluarga. Buat dia merasa, bahwa pendapatnya adalah amat penting bagi
Anda. Oleh karena itu Anda harus mempelajari dan mendengarkan pendapatnya
dengan seksama dan Anda harus rela meninggalkan pendapat Anda, serta mengikuti
pendapatnya, bila pendapatnya itu benar dan lebih baik. Berterima kasihlah
kepadanya karena telah membantu Anda dengan pendapat yang dikemukakannya.
7. Ziarahi sesama Muslim
Pilih kerabat dan orang terdekat yang shalih untuk
dikunjungi dengan tujuan membina hubungan baik dengannya. Banyak dampak positif
dari mengunjungi kerabat dan orang-orang terdekat yang shalih (jangan
sia-siakan waktu dalam kunjungan tersebut, gunakan kesempatan bertemu dengan
mereka sebaik-baiknya) Jangan lupa tekankan keharusan mempraktekkan Akhlak Islami
di dalam kunjungan Anda. Guna menjaga hubungan Anda berdua, jangan memaksanya
mengunjungi seseorang atau keluarga yang membuatnya tidak nyaman dengan
kunjungan itu.
8. Apa yang harus
dikerjakan sebelum dan ketika melakukan perjalanan jauh
Dalam
menjalankan tugas Anda sebagai suami atau sebagai bagian dari kewajiaban
profesi Anda di kantor/ di tempat kerja, kadangkala Anda harus melakukan
perjalanan jauh, meninggalkan anak dan istri Anda. Sebelum melakukan perjalanan
jauh hendaknya Anda memperhatikan hal-hal berikut:
- Ucapkan selamat tinggal yang mesra kepada anggota keluarga yang Anda tinggalkan, terutama istri Anda dan ucapkan nasihat-nasihat yang baik sebelum berangkat.
- Bacalah do’a safar.
- Mintalah istri Anda agar selalu mendoakan Anda ketika Anda tidak bersamanya.
- Tinggalkan untuk istri dan anak Anda uang dan kebutuhan keluarga yang cukup
- Pulang sesegera mungkin
- Bawalah oleh-oleh untuknya dan untuk anak-anak kesayangan Anda.
- Hindari pulang di waktu yang tidak diharapkan (ketika dia sedang nyenyak tidur) atau di waktu tengah malam.
- Bawalah istri Anda serta apabila mungkin.
9. Nafkah dalam bidang
keuangan- Ucapkan selamat tinggal yang mesra kepada anggota keluarga yang Anda tinggalkan, terutama istri Anda dan ucapkan nasihat-nasihat yang baik sebelum berangkat.
- Bacalah do’a safar.
- Mintalah istri Anda agar selalu mendoakan Anda ketika Anda tidak bersamanya.
- Tinggalkan untuk istri dan anak Anda uang dan kebutuhan keluarga yang cukup
- Pulang sesegera mungkin
- Bawalah oleh-oleh untuknya dan untuk anak-anak kesayangan Anda.
- Hindari pulang di waktu yang tidak diharapkan (ketika dia sedang nyenyak tidur) atau di waktu tengah malam.
- Bawalah istri Anda serta apabila mungkin.
Sebagai
suami hendaknya Anda bijaksana di dalam membelanjakan uang sesuai dengan
kemampuan finansial Anda. Anda tidak boleh pelit terhadap istri dengan uang
Anda dan juga sebaliknya janganlah boros.
Anda akan mendapatkan pahala atas nafkah yang Anda berikan kepada keluarga yang menjadi tanggungan Anda, walaupun hanya sekadar sekerat roti yang diberikan kepada istri hasil dari keringat Anda sendiri (al-hadist).
Dalam rangka menjaga perasaan istri Anda, adalah sangat dianjurkan agar Anda memberinya uang sebelum dia memintanya.
Anda akan mendapatkan pahala atas nafkah yang Anda berikan kepada keluarga yang menjadi tanggungan Anda, walaupun hanya sekadar sekerat roti yang diberikan kepada istri hasil dari keringat Anda sendiri (al-hadist).
Dalam rangka menjaga perasaan istri Anda, adalah sangat dianjurkan agar Anda memberinya uang sebelum dia memintanya.
10. Berbau harum dan berdandan
Ikuti
sunnah mencukur rambut yang tumbuh di bagian sekitar kemaluan dan ketiak.
Selain itu Anda juga diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
terutama bila Anda berduaan dengannya, Jangan sungkan-sungkan mengoleskan
parfum ke tubuhnya ketika Anda hanya berduaan dengannya dan ketika dia tidak
ingin ke luar rumah.
11. Hubungan seksual
Adalah kewajiban Anda untuk rutin membiasakannya
bila Anda tidak berhalangan melakukannya (misalnya sakit dan lain-lain). Jangan
lupa memulainya dengan “bismillah” dan ucapkan doa “allahumma
janibnassyaithon…“. Masukkanlah kemaluan Anda di tempat yang selayaknya
(jangan di anus) jangan lupa awali dulu dengan “pemanasan” dan sertakan
kata-kata mesra. Lanjutkanlah sampai Anda memuaskan keinginan seksualnya
(sampai istri Anda orgasme). Hendaknya Anda melakukannya dengan rileks tanpa
beban dan perasaan sekadar menunaikan kewajiban dan sertailah cumbu rayu Anda
dengan canda.
Kemudian perhatikan hal-hal penting berikut ini: Jangan “mencampurinyaketika datang bulan, karena perbuatan tersebut haram hukumnya. Lakukan apapun yang Anda bisa, tapi jangan merusak suasana dengan menyentuh “rasa malunya dan bayangannya tentang keindahan hubungan seks”. Misalnya: melepaskan pakaian Anda sendiri dan membiarkannya menonton Anda bugil, tetapi hendaknya Anda berdua saling membukakan pakaian pasangan anda, tentu saja dibarengi canda dan rayuan.Hindari posisi yang membahayakannya, seperti menekan dadanya dan posisi yang bisa menyumbat pernapasannya, terutama kalau Anda mempunyai badan yang berat. Cari waktu yang cocok dan pertimbangkan segala sesuatunya karena kadangkala istri Anda sakit atau tidak fit karena letih.
13. Menjaga “Dapur
Keluarga”Kemudian perhatikan hal-hal penting berikut ini: Jangan “mencampurinyaketika datang bulan, karena perbuatan tersebut haram hukumnya. Lakukan apapun yang Anda bisa, tapi jangan merusak suasana dengan menyentuh “rasa malunya dan bayangannya tentang keindahan hubungan seks”. Misalnya: melepaskan pakaian Anda sendiri dan membiarkannya menonton Anda bugil, tetapi hendaknya Anda berdua saling membukakan pakaian pasangan anda, tentu saja dibarengi canda dan rayuan.Hindari posisi yang membahayakannya, seperti menekan dadanya dan posisi yang bisa menyumbat pernapasannya, terutama kalau Anda mempunyai badan yang berat. Cari waktu yang cocok dan pertimbangkan segala sesuatunya karena kadangkala istri Anda sakit atau tidak fit karena letih.
Setiap orang punya privasi yang tak boleh
dilanggar. Rumah Tangga pun begitu juga, setiap anggotanya punya rahasia yang
tidak pantas diketahui oleh orang lain. Oleh sebab itu, jangan sampai Anda
mengungkapkan kepada orang lain informasi rahasia rumah tangga Anda, seperti
rahasia ranjang, masalah pribadi istri Anda dan privasi lainnya.
14. Bantulah dia di dalam
ketaatan kepada Allah
Salah
satu tanggung jawab Anda sebagai seorang suami adalah Anda berkewajiban
membantu istri di dalam ketaatan kepada Allah. Biasakanlah melakukan hal-hal
berikut iniï€ :
- Bangunkan istri Anda di sepertiga malam terakhir dan ajak dia menegakkan shalat Qiyamullail
- Ajari dia apa yang Anda ketahui dari Al Quran dan tafsirnya.
- Ajari dia “Dzikr” (cara untuk mengingat Allah dengan mencontoh Rasulullah) di pagi dan petang.
- Anjurkan istri Anda untuk membelanjakan uangnya di jalan yang diridhoiNya.
- Bawa dia serta ketika mengerjakan haji dan umrah, kalau Anda mampu.
Dalam rangka untuk menjaga sillaturrahim dengan keluarga istri Anda dan persaudaraan Islam dengan kerabat dan teman-temannya lakukan hal-hal berikut ini:
- Ajak dia untuk mengunjungi keluarga dan kerabatnya, terutama orang tuanya.
- Undang mereka untuk mengunjungi istri Anda dan sambutlah dan hidangkan kepada mereka jamuan yang terbaik.
- Beri mereka hadiah di waktu yang spesial, seperti hari Raya dan lain-lain.
- Ulurkan tangan ketika mereka membutuhkan dengan memberikan bantuan baik berupa uang maupun bantuan lainnya.
- Jaga hubungan baik dengan keluarganya setelah Anda ditinggalkan oleh istri Anda apabila dia meninggal dunia mendahului Anda, Dalam hal ini Anda sebagai seorang suami sangat dianjurkan untuk mengikuti sunnah dengan selalu melanjutkan pemberian apapun yang biasa dilakukan oleh mendiang istri kepada siapapun yang biasa diberi ketika hidupnya, terutama dari kalangan teman-temannya dan keluarganya.
15. Pembelajaran
Nilai-nilai Islam dan Pemberian Nasihat- Bangunkan istri Anda di sepertiga malam terakhir dan ajak dia menegakkan shalat Qiyamullail
- Ajari dia apa yang Anda ketahui dari Al Quran dan tafsirnya.
- Ajari dia “Dzikr” (cara untuk mengingat Allah dengan mencontoh Rasulullah) di pagi dan petang.
- Anjurkan istri Anda untuk membelanjakan uangnya di jalan yang diridhoiNya.
- Bawa dia serta ketika mengerjakan haji dan umrah, kalau Anda mampu.
Dalam rangka untuk menjaga sillaturrahim dengan keluarga istri Anda dan persaudaraan Islam dengan kerabat dan teman-temannya lakukan hal-hal berikut ini:
- Ajak dia untuk mengunjungi keluarga dan kerabatnya, terutama orang tuanya.
- Undang mereka untuk mengunjungi istri Anda dan sambutlah dan hidangkan kepada mereka jamuan yang terbaik.
- Beri mereka hadiah di waktu yang spesial, seperti hari Raya dan lain-lain.
- Ulurkan tangan ketika mereka membutuhkan dengan memberikan bantuan baik berupa uang maupun bantuan lainnya.
- Jaga hubungan baik dengan keluarganya setelah Anda ditinggalkan oleh istri Anda apabila dia meninggal dunia mendahului Anda, Dalam hal ini Anda sebagai seorang suami sangat dianjurkan untuk mengikuti sunnah dengan selalu melanjutkan pemberian apapun yang biasa dilakukan oleh mendiang istri kepada siapapun yang biasa diberi ketika hidupnya, terutama dari kalangan teman-temannya dan keluarganya.
Tanggung jawab Anda sebagai suami yang lainnya
adalah Anda berkewajiban memberi pelajaran kepada istri Anda di dalam hal-hal
yang mencakup Dasar-dasar Islam, Tugas dan kewajibannya sebagai seorang Istri,
Membaca dan menulis bahasa Arab, serta Hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan
Wanita. Anda juga harus mendorong dan mendukungnya untuk menghadiri majelis
ta’lim, serta membelikannya buku-buku dan Majalah Islam, kaset-kaset, CD dan
VCD yang memuat ceramah dan pelajaran Islam, guna melengkapi perpustakaan
pribadi di rumah Anda. Ikuti terus perkembangannya dengan evaluasi yang rutin
dan terus menerus, serta berilah nasihat dan spirit jika istri Anda mulai
kendor semangat belajarnya.
16. Cemburu yang
proporsional
Cemburu
adalah fitrah. Bahkan seorang suami harus cemburu terhadap istrinya, tetapi
jangan berlebihan (cemburu buta). Kadang hubungan suami istri jadi kurang enak,
karena suami yang tidak punya rasa cemburu ataupun bahkan berlebihan
mencemburui istrinya. Maka dari itu patuhi rambu-rambu “cemburu” berikut ini
agar rumah tangga Anda langgeng.
- Yakinkan, bahwa dia telah menutupi tubuhnya dengan hijab yang sempurna sebelum meninggalkan rumah. Amat berbahaya apabila Anda sebagai suami tidak cemburu sama sekali manakala istri keluar rumah tapi auratnya terbuka alias tidak tertutup sesuai syariat.
- Batasi pergaulannya, jangan sampai bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahram. Pintu “cemburu buta yang berlebihan” adalah dibukanya kran pergaulan lelaki dan wanita yang bukan mahram, kecuali kalau Anda menganggap wajar bila istri Anda berbicara bebas dengan lelaki asing yang bukan mahramnya.
- Cegahlah perasaan cemburu buta, misalnya dengan menyimak setiap tutur katanya dan jangan sampai salah mengerti apa yang diucapkan sehingga melenceng jauh dari maksud istri Anda sebenarnya. Salah pengertian ini bisa membuat cemburu buta yang akibatnya mengganggu hubungan suami istri.
- Cegahlah istri Anda dari bepergian sendirian ke luar rumah untuk keperluan yang tidak penting.
- Cegahlah istri Anda mengangkat telepon ketika telepon berdering, manakala Anda atau anak laki-laki Anda bersamanya. Ajarilah dia menjawab seperlunya dengan intonasi yang wajar-wajar saja, bila terpaksa harus menjawab telepon dari lelaki yang bukan mahram.
17. Sabar dan Lemah
lembut- Yakinkan, bahwa dia telah menutupi tubuhnya dengan hijab yang sempurna sebelum meninggalkan rumah. Amat berbahaya apabila Anda sebagai suami tidak cemburu sama sekali manakala istri keluar rumah tapi auratnya terbuka alias tidak tertutup sesuai syariat.
- Batasi pergaulannya, jangan sampai bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahram. Pintu “cemburu buta yang berlebihan” adalah dibukanya kran pergaulan lelaki dan wanita yang bukan mahram, kecuali kalau Anda menganggap wajar bila istri Anda berbicara bebas dengan lelaki asing yang bukan mahramnya.
- Cegahlah perasaan cemburu buta, misalnya dengan menyimak setiap tutur katanya dan jangan sampai salah mengerti apa yang diucapkan sehingga melenceng jauh dari maksud istri Anda sebenarnya. Salah pengertian ini bisa membuat cemburu buta yang akibatnya mengganggu hubungan suami istri.
- Cegahlah istri Anda dari bepergian sendirian ke luar rumah untuk keperluan yang tidak penting.
- Cegahlah istri Anda mengangkat telepon ketika telepon berdering, manakala Anda atau anak laki-laki Anda bersamanya. Ajarilah dia menjawab seperlunya dengan intonasi yang wajar-wajar saja, bila terpaksa harus menjawab telepon dari lelaki yang bukan mahram.
Masalah rumah tangga adalah sesuatu yang lumrah
dalam perkawinan. Yang salah adalah respon yang berlebihan dan
membesar-besarkan masalah, hingga kadang ikatan pernikahan menjadi retak. Dalam
menghadapi masalah, kadang suaami harus menunjukkan kemarahan kepada istri,
misalnya apabila sang istri sudah keluar dari ketaatan kepada Allah dengan
menunda-nunda sholat, membangkang, menonton film yang dilarang di Televisi atau
bioskop dan lain-lain. Tetapi bila istri Anda menyesali perbuatannya dan
menunjukkan i’tikad baiknya, maafkanlah kesalahannya.(baca poin 18)
Bagaimana cara terbaik untuk
mengoreksi kekeliruannya?Ikuti tips berikut ini:
Pertama, dengan menasihatinya secara bersendirian
(jangan di depan anak-anak Anda atau orang lain, guna menjaga perasaannya),
baik secara tersirat maupun tersurat. Dan lakukanlah upaya ini berulang kali
jangan hanya sekali saja.
Kedua, bila istri Anda belum jera juga,
punggungi dia di tempat tidur (untuk menunjukkan perasaan Anda), Dengan
catatan, Anda tak perlu pindah dari ranjang tempat Anda biasa tidur bersama ke
ranjang lainnya, atau meninggalkan rumah Anda dan pindah ke rumah lainnya
ataupun tidak bicara sama sekali dengan istri Anda. Tidak perlu demikian, cukup
dengan membelakanginya di tempat tidur, istri Anda sudah merasa, bahwa dia
sedang ditegur.
Solusi
terakhir adalah “memukulnya dengan ringan” (hal ini diperbolehkan). Dalam hal
ini Anda harus memperhatikan hal berikut ini: Adalah merupakan sunnah untuk
menjauhi langkah menghukum istri dengan memukulnya, karena Nabi Muhammad tidak
pernah memukul wanita (istri-istrinya) atau budak-budaknya. Anda baru
diperbolehkan melakukannya apabila istri Anda sudah keterlaluan dalam ketidak
taatannya, misalnya sering menolak berhubungan seksual tanpa alasan yang
diperbolehkan, sholat tidak pada waktunya secara terus menerus, meninggalkan
rumah tanpa seijin Anda, atau menolak untuk mengatakan apa yang dialaminya
ketika dia meninggalkan rumah dan lain-lain.
Langkah di atas tak boleh Anda lakukan, kecuali setelah memunggungi istri Anda di tempat tidur dan setelah membicarakan masalah ini dengannya sebagaimana Al Quran menuntun kita. Anda tak boleh memukul istri Anda sampai melukainya atau memukul bagian badan yang sensistif, seperti wajah atau kepala.
18. Maafkan dia dan cela
perbuatannya yang buruk dengan wajarLangkah di atas tak boleh Anda lakukan, kecuali setelah memunggungi istri Anda di tempat tidur dan setelah membicarakan masalah ini dengannya sebagaimana Al Quran menuntun kita. Anda tak boleh memukul istri Anda sampai melukainya atau memukul bagian badan yang sensistif, seperti wajah atau kepala.
Jangan menjadi pendendam, setiap insan bisa
berbuat salah, maafkan istri Anda bila ia melakukan kesalahan, tapi hukum dia
dan celalah perbuatannya yang buruk, agar dia tidak mengulanginya lagi. Ini
akan melanggengkan hubungan rumah tangga kalian berdua. Dalam hal ini
perhatikanlah kiat-kiat berikut ini:
Lihatlah
kesalahannya yang fatal saja, jangan mengungkit-ungkit kesalahannya yang kecil.
Maafkan kesalahannya, tetapi beritahu dia, bahwa perhitungannnya terserah Allah
terutama hal-hal yang menyangkut kesalahannya kepada Allah seperti menunda
sholat dan lain-lain. Ingat-ingatlah perbuatan baik istri Anda, di ketika dia
melakukan kesalahan. Dan camkanlah, bahwa setiap manusia bisa berbuat salah,
oleh karena itu carilah selalu alasan untuk memaafkannya, seperti misalnya,
mungkin ia lelah, sedih atau sedang labil karena datang bulan, atau komitmennya
kepada Islam sedang dalam pertumbuhan atau alasan-alasan masuk akal lainnya.
Jangan
sekali-kali melontarkan celaan, karena masakannya yang kurang enak, sebagaimana
Rasulullah tak pernah sekalipun mencela seorangpun dari istri-istri beliau
karena masalah ini. Jika menyukai masakan yang dihidangkan sang istri, beliau
memakannya dan jika tak berselera, beliau tak menyantapnya dan tak memberikan
komentar sama sekali.
Sebelum
Anda menyatakan bahwa istri Anda tercinta melakukan kesalahan, cobalah
pendekatan lain yang tidak langsung yang mungkin akan lebih efektif daripada
teguran langsung.
Hindari
penggunaan sindiran dan kata-kata sarkasme yang mungkin dapat melukai
perasaannya.
Bila
musyawarah dan diskusi untuk membicarakan kesalahan istri Anda dianggap jadi
solusi terbaik, cari waktu yang tepat dan tunggu sampai Anda bisa menjaga
privasi dari keberadaan pihak ketiga yang tak berkepentingan.
Tunggulah
sejenak dan bersabarlah sampai kemarahan Anda mereda. Ini sangat membantu dalam
mengontrol ucapan Anda. Karena biasanya orang yang sedang marah, ucapannya jadi
tak terkendali.
Akhirnya,
rinci sudah penjelasan bagaimana cara membahagiakan istri Anda. Pesan kami,
jangan cuma mendalami teori yang penting prakteknya!!
0 comments:
Post a Comment