Menjadi ibubapa adalah hal yang paling penting di dunia, mengajarkan
anak 7 hal penting ini akan membantu ia tumbuh besar, tangguh, mandiri
dan bertanggung jawab.
1. Mencuci pakaian sendiri
Pada usia 12 tahun, anak sudah harus mampu mencuci pakaian sendiri.
Ajar mereka bagaimana memilah pakaian, mencuci dengan tangan, mencuci
dengan mesin cuci dan menjemur, dan menggosok dan melipat pakaiannya
sendiri sampai rapi; hal ini juga penting selain ia mampu menggunakan
komputer, internet dan main game online.
Jangan hanya memarahi
anak yang sudah besar saat ia pulang dengan jeans dan pakaian yang
kotor--mereka harus bertanggungjawab dan terlibat bagaimana mencuci
jeans tersebut, bagaimana cara menghilangkan noda, tentu tidak semudah
mencuci pakaian biasa.
2. Memasak yang sederhana
Ajar
anak, baik lelaki maupun perempuan, cara memasak makanan sederhana.
Karena manusia selalu perlu makan, keterampilan memasak pasti akan
berguna kelak baginya bila tinggal jauh dari orangtua, untuk belajar
maupun bekerja nantinya, atau saat ia membentuk keluarga baru dengan
pasangannya. Dengan bisa masak sendiri, selain lebih hemat juga lebih
sehat.
Mulailah dengan membiarkan anak merancang hendak makan
apa hari ini, memberitahunya bahan-bahan masakan, belanja bersama dan
biarkan ia memasak, dengan sedikit petunjuk dan bantuan anda. Ajak ia
merapikan meja dan mencuci piring setelah makan. Pengalaman ini
menyiapkan ia menjadi orang yang independen dan meningkatkan rasa
percaya diri mereka.
3. Mempunyai Wang Saku Hasil Keringat Sendiri
Biarkan anak memiliki pekerjaan kecil yang tidak mengganggu waktu
belajarnya, Seorang anak menghargai wang yang dihasilkannya sendiri dan
belajar menggunakannya secara bijak.
Bila ia suka berjualan
untuk menambah wang saku atau memberikan les privat pelajaran, atau
dengan hobby yang ditekuninya dapat menghasilkan wang, atau misalkan ia
membantu mencuci kereta sehingga papa tidak perlu ke bengkel lagi,
memotong rumput dan menyiram bunga sehingga mama tidak perlu bantuan
tukang kebun, hal ini juga boleh diberi wang saku tambahan untuk mereka.
Hal ini mengajarkan mereka tanggungjawab atas suatu pekerjaan dan
mereka akan belajar standart kualiti untuk suatu pekerjaan, hasil baik
dibayar baik, pelajaran memberi dan menerima.
4. Memilih teman yang baik
Pasangan pertama akan mempengaruhi seorang remaja untuk seluruh
hidupnya. Itu bakal merupakan pengalaman positif atau negatif. Orangtua
tidak dapat mengontrol secara detail hubungan pertemanan remaja, namun
paling tidak orangtua dapat memberi contoh, untuk menghargai orang lain,
toleransi pada pendapat berbeda, berpikiran terbuka dan easy-going.
Saat hubungan memburuk, orangtua harus suportif dan memberikan
pengertian, jadi sebagai teman untuk curahan hati, jelaskan bahwa hal
demikian adalah normal di usia mereka, dan merupakan pengalaman dari
perjalanan hidup manusia.
5. Mengajarkan anak tentang Kesepakatan
Remaja harus memahami fakta bahwa kompromi (kesepakatan) adalah hal
yang harus dilakukan, tidak boleh menuruti kemahuan sendiri (egois) dan
memaksakan kehendak kepada orang lain. Misalnya, anak ingin pergi main
basketball dan jalan-jalan ke mall bersama teman-temannya di akhir
minggu, dan minta diantar ke rumah temannya itu.
Sedangkan anda
juga ada rencana yang harus dilakukan, undangan pernikahan di malam
hari yang harus dihadiri. Untuk mengakomodasi keperluan bersama, lakukan
komunikasi untuk mencapai kesepakatan. Anda setuju untuk mengatarkan
anak, namun si anak juga harus pulang tidak terlalu malam agar sudah di
rumah sebelum anda pergi ke undangan pesta.
6. Belajar etiket sosial dan penghargaan pada siapapun
Bekali anak dengan sopan santun dan etiket sosial. Anak mencerminkan
kehidupan di rumah, jadi "pendidikan" terbaik dalam hal ini adalah pada
orangtua, bagaimana mereka memperlakukan pasangannya, pembantu rumah
tangga, dan orang-orang di luar rumah.
Contohnya, saat di
restoran, saat makanan datang, dahulukan orang yang lebih tua untuk
mengambil makanan terlebih dahulu (kakek/nenek/orangtua), anak-anak
jangan berisik atau berteriak di tempat umum karena bisa menggangu
ketenangan orang lain. Saat ada yang mengirimkan hadiah ulang tahun,
jangan lupa menelepon atau mengucapkan terima kasih.
Saat
mengunjungi teman atau bertamu, harus berpakaian rapi dan sopan, atau
membawa sedikit buah tangan, apalagi bila diundang makan/pesta, hargai
bantuan orang dengan rasa terima kasih dan jangan melupakan balas budi,
hargai orang-orang di sekitar kita seperti cleaning service, pembantu
dan lainnya dengan respek yang setara.
7. Belajar berkawan dan memiliki komunikasi yang baik
Seseorang yang terlalu pendiam dan penyendiri, malas berkawan akan
merasa tersisih. Bentuklah anak menjadi pribadi yang ramah, riang,
terbuka dan selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu, toleransi
terhadap perbedaan dan menjadi orang yang dapat dipercaya, mampu
memaafkan dan rendah hati.
0 comments:
Post a Comment